Kehamilan diartikan sebagai pembuahan atau penyatuan spermatozoa dengan ovum yang diikuti dengan proses nidasi atau implantasi. Kehamilan merupakan masa dimana tubuh wanita mengalami serangkaian perubahan fisiologis, anatomis dan psikologis yang bertujuan untuk proses adaptasi terhadap gaya hidup dan kehamilan yang dialaminya. Saffron, kepala putik kering dari tumbuhan Crocus sativus, salah satu tumbuhan dari famili Iridaceae, memiliki lebih dari 150 komponen kimiawi pada stigma saffron, dimana tiga komponen utamanya adalah crocins, picrocrocin dan safranal. Komponen aktif saffron telah terbukti memiliki efek farmakologis seperti antikonvulsan, antidepresan, antiradang, antitumor, meningkatkan daya belajar dan daya ingat, dan lain-lain. Metode penulisan artikel ini adalah studi literatur. Sumber pustaka dalam penulisan artikel ini teridiri dari 22 pustaka baik dari buku, jurnal nasional maupun internasional, dan website. Konsumsi saffron yang sesuai dosis memiliki potensi manfaat bagi ibu hamil untuk mengatasi perubahan fisiologis atau psikologis seperti mengurangi sakit perut, nyeri otot dan kram, mual dan muntah, menurunkan tekanan darah, serta meningkatkan kualitas tidur dan mood. Namun konsumsi kunyit yang berlebihan dapat menimbulkan potensi efek samping yang tidak diharapkan pada awal kehamilan yaitu meningkatkan kesiapan serviks untuk melahirkan sehingga dapat menyebabkan terjadinya aborsi atau kelahiran prematur.
CITATION STYLE
Bamasri, T. H. (2021). Potensi Manfaat Konsumsi Saffron Pada Masa Kehamilan. Jurnal Penelitian Perawat Profesional, 3(2), 261–268. https://doi.org/10.37287/jppp.v3i2.411
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.