Makalah ini membahas analisi semiotika puisiYogorecchimatta kanashimini karya nakahara Chuya. Sebagai sumber data adalah puisi Yogorecchimatta kanashimini. Ancangan penelitian menggunakan semiotika puisi Riffatere dengan fokus penelitian pada analisis pembacaan heuistik dan hermeneutik, analisis ketidaklangsungan ekspresi, serta analisis matrik, model dan varian. Hasil analisis pembacaan heuristik dan hermeneutik menunjukkan bahwa puisi menggambarkan kondisi jiwa penyair yang dilanda sedih sehingga membuatnya putus asa dan tak berdaya serta dihantui rasa takut. Ketidaklangsungan ekspresi terjadi melalui penggantian arti yang berupa penggunaan metaforo, penyimpangan arti melalui ambiguitas, serta penciptaan arti melalui asonansi dan pengulangan baris. Kesedihan mendalam yang dirasakan penyair menjadi matrik puisi, sedangkan kesedihan yang kotor ini menjadi model puisi. Terdapat tiga varian yaitu kesedihan membuat penyairhanyut dalam guyuran butiran salju, kesedihan membuat penyair putus asa, dan kesedihan membuat penyair tak berdaya.
CITATION STYLE
Santoso, B., & Wahyuningsih, T. M. (2019). Analisis Semiotika Puisi Yogorecchimatta Kanashimini Karya Nakahara Chuya. Japanese Research on Linguistics, Literature, and Culture, 1(2), 154–166. https://doi.org/10.33633/jr.v1i2.2501
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.