Latar Belakang: Hipertensi sering diberi gelar The Silent Killer karena merupakan pembunuh tersembunyi yang prevalensinya sangat tinggi dan cenderung meningkat di masa yang akan datang, juga karena tingkatkeganasannya yang tinggi berupa kecacatan permanen dan kematian mendadak. Di Puskesmas I Kembaran termasuk dalam data kejadian hipertensi tertinggi kedua yang dilaporkan oleh Dinkes Banyumas yaitu sebesar 2287 kasus. Banyak faktor resiko yang menyebabkan terjadinya hipertensi, terutama pola makan dan gaya hidup.Tujuan: Mengetahui ada tidaknya hubungan pola makan dan gaya hidup dengan angka kejadian hipertensi pada pralansia dan lansia di wilayah kerja Puskesmas I Kembaran.Metode: Obeservational analitik dengan pendekatan Cross sectional dan menggunakan teknik simple random sampling. Responden dalam penelitian ini adalah 50 responden pralansia dan lansia yang mengikuti prolanis di Puskesmas I Kembaran. Pengukuran pola makan dan gaya hidup menggunakan kuesioner dan pengukuran tekanan darah menggunakan alat sphygmomanometer. Teknik analisis data yang digunakan adalah uji chi square.Hasil: Hasil uji Chi square mengetahui hubungan pola makan dan gaya hidup dengan angka kejadian hipertensi.Hasil analisis variabel pola makan diperoleh p = 0,003 dan hasil analisis variabel gaya hidup diperoleh p = 0,023.Kesimpulan: Terdapat hubungan pola makan dan gaya hidup dengan angka kejadian hipertensi pada pralansia dan lansia di wilayah kerja Puskesmas I Kembaran, dimana pola makan dan gaya hidup yang tidak baik memicu angka kejadian hipertensi yang lebih tinggi.Kata Kunci: Pola makan, gaya hidup, hipertensi, pralansia, lansia
CITATION STYLE
Widianto, A. A., Romdhoni, M. F., Karita, D., & Purbowati, M. R. (2019). Hubungan Pola Makan Dan Gaya Hidup Dengan Angka Kejadian Hipertensi Pralansia Dan Lansia Di Wilayah Kerja Puskesmas I Kembaran. MAGNA MEDICA: Berkala Ilmiah Kedokteran Dan Kesehatan, 1(5), 58. https://doi.org/10.26714/magnamed.1.5.2018.58-67
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.