Kota merupakan penyumbang penggunaan energi yang besar di bumi. Kawasan Simpang Lima merupakan kawasan pusat kota Semarang yang memiliki beberapa gedung bertingkat dengan dominan material kaca. Desain facade gedung, penggunaan material bangunan dan sun shading device memberikan pengaruh terhadap besarnya penggunaan energi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui penggunaan energi pada gedung di kawasan Simpang Lima Semarang dengan studi kasus Gedung Indosat dan Gedung Bapelkes. Metode penelitian yang digunakan kuantitatif deskriptif dengan perhitungan menggunakan rumus Overall Thermal Transfer Value. Hasil penelitian ini berdasar perhitungan OTTV, penggunaan energi Gedung Indosat Semarang untuk orientasi utara yaitu 83 Watt/m2, orientasi barat 65.7 Watt/m2 dan orientasi timur 75.3 Watt/m2. Gedung Bapelkes Semarang dengan facade utama orientasi timur adalah 68.2 Watt/m2. Jadi Gedung Indosat Kota Semarang dan Gedung Bapelkes Semarang berdasarkan perhitungan OTTV melebihi 35 watt/m2 sehingga termasuk gedung yang penggunaan energi nya besar dan kawasan Simpang Lima memberikan peranan penting dalam besarnya penggunaan energi kota.
CITATION STYLE
Pamurti, A. A. (2023). Analisa Penggunaan Energi Pada Gedung Berdasar Overall Thermal Transfer Value (OTTV) di Kawasan Simpang Lima Kota Semarang. G-Tech: Jurnal Teknologi Terapan, 7(3), 939–948. https://doi.org/10.33379/gtech.v7i3.2653
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.