Tulisan ini menganalisis isu-isu tertentu mengenai konflik dan integrasi antara masyarakat tersebut, khususnya antara Desa Pakraman sebagai kelompok mayoritas dengan Tempekan Suka Duka sebagai kelompok minoritas yang telah mengakar sedemikian lama (1961) dan akhirnya berakhir pada tahun 2006, berdasarkan komitmen antara dua kelompok oleh tokoh-tokoh lokal dan pemerintah Gianyar atau pemerintah daerah. Namun, penelitian ini akan melihat mengapa konflik terjadi dan bagaimana mereka menyelesaikan masalah bersama mereka? Terkait dengan hal tersebut, ada beberapa isu penting terkait dengan isu-isu tersebut. Pertama, bagaimana posisi antara dua kelompok tersebut di desa Blahbatuh? Kedua, mengapa mereka mengalami konflik dan integrasi? Dan ketiga, apa yang bisa kita pelajari dari penelitian ini? Semua persoalan tersebut akan dianalisis dalam konteks pendekatan Cultural Studies seperti teori dekonstruksi, semiotika, hipersemiotika dan praktik sosial untuk dapat memahami dinamika kelompok-kelompok tersebut di Desa Blahbatuh, Kabupaten Gianyar, Bali. Agar dapat memiliki analisis yang jelas makalah ini akan dirumuskan menjadi tiga bagian sebagai berikut: latar belakang masalah, pemecahan masalah, dan terakhir makna konflik dan integrasi tidak hanya untuk Desa Blahbatuh pada khususnya, tetapi juga bagi masyarakat Bali pada umumnya.
CITATION STYLE
Purana, I. M. (2022). Konflik dan Integrasi antara Desa Pakraman dan Tempekan Suka Duka: Dinamika Sosial Budaya di Desa Blahbatuh, Gianyar-Bali. Jurnal Ilmiah Ilmu Sosial, 8(1), 118–128. https://doi.org/10.23887/jiis.v8i1.40265
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.