Sebagian besar anak-anak yang mengalami perawatan di rumah sakit merasakan kecemasan. Masih tingginya angka kesakitan pada anak tentunya akan berdampak terhadap rasa takut dan cemas pada anak jika anak dirawat di rumah sakit. Untuk mengurangi kecemasan pada anak dilakukan terapi bermain puzzle. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh terapi bermain puzzle terhadap kecemasan pada anak pra sekolah (3-6 tahun). Jenis penelitian menggunakan desain penelitian quasi ekperimen dengan menggunakan pendekatan one gruop design. Populasi penelitian adalah seluruh anak pra sekolah yang dirawat di RSUD dr. Rasidin Padang sebanyak 267 orang anak pada tahun 2017 dengan kunjungan pasien rata-rata 22 orang anak pra sekolah per-bulan dengan sampel penelitian 20 orang. Pengumpulan data dilaksanakan pada bulan Agustus 2018 di RSUD dr. Rasidin Padang. Data dianalisa menggunakan uji statistik T-test dependent. Hasil penelitian menunjukkan rerata nilai kecemasan sebelum diberi terapi puzzle adalah mean 76,2 dan setelah diberi terapi puzzle mean 42,6. Perbedaan kecemasan sebelum dan setelah diberikan terapi puzzle rata-rata selisih kecemasan 33,6 dan standar deviasi 5,758, p value = 0,000. Diharapkan terapi bermain puzzle dapat diterapkan di rumah sakit dan rumah sakit dapat menyediakan ruangan atau fasilitas untuk bermain pada anak sehingga dapat mengurangi dampak hospitalisasi terhadap anak yang dirawat.
CITATION STYLE
Sapardi, V. S., & Andayani, R. P. (2021). PENGARUH TERAPI BERMAIN PUZZLE TERHADAP KECEMASAN PADA ANAK PRA SEKOLAH. JURNAL KESEHATAN MERCUSUAR, 4(2), 34–40. https://doi.org/10.36984/jkm.v4i2.240
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.