Argumentasi nilai-nilai moderasi beragama dalam Islam lebih banyak diketengahkan dengan perspektif tafsir al-Qur’an, Hadits, dan pandangan fiqh klasik dan kontemporer. Diskursus yang demikian kurang memberi ruang terhadap konteks historis, dimana umat Islam awal hidup berelasi dengan berbagai orang, termasuk yang berbeda agama. Tulisan ini mengusulkan perspektif sejarah kehidupan Nabi Muhammad Saw, yang dikenal dengan sirah nabawiyyah, dengan menggunakan metodologi dan pendekatan sejarah keagamaan (Abdurrahman, 2011). Langkah-langkahnya adalah heuristik sejarah, validasi, dan interpretasi, dengan mengeksplorasi momen-momen historis yang relevan dalam sirah nabawiyah, mulai dari sebelum kenabian, masa kenabian fase Mekkah dan juga fase Madinah. Hasilnya, tulisan ini menemukan banyak momen penting dalam sirah nabawiyyah yang relevan bagi nilai-nilai moderasi beragama. Pendekatan sirah juga penting untuk argumentasi moderasi beragama karena berisi otoritas Nabi Muhammad Saw. Ia juga dapat melengkapi sekaligus menjadi kerangka atas ikhtiar-ikhtiar tafsir, hadits, maupun fiqh bagi argumentasi nilai-nilai moderasi beragama dalam Islam.
CITATION STYLE
Abdul Qadir, F. (2022). Nilai-nilai Moderasi Beragama dalam Perspektif Sirah (Biografi) Nabi Muhammad Saw. Jurnal Bimas Islam, 15(2), 355–386. https://doi.org/10.37302/jbi.v15i2.733
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.