Umrah merupakan ibadah sunnah yang menjadi alternatif bagi masyarakat yang sedang menunggu giliran berangkat menunaikan ibadah haji. Ibadah ini tidak perlu menunggu lama untuk mengantri sebagaimana haji. Jika seseorang sudah cukup memiliki uang, maka dia bisa berangkat di tahun itu. Namun dorongan melaksanakan umrah bagi seseorang ternyata sangat bervariasi. Selain motivasi pengaruh agama, dampak sosial dan bentuk sikap keberagamaan yang terjadi sangat luar biasa. Apalagi setelah Kerajaan Saudi membuka kembali pintu bagi jamaah yang sebelumnya tidak dizinkan karena pandemi, menambah angin segar bagi masyarakat Indonesia yang telah menunggu sekitar kurang lebih dua tahun. Agama memberikan pengaruh besar pada diri seseorang yang akan membawa perubahan sosial dan sikap seseorang dalam beragama. Artikel ini mendiskripsikan fenomena masyarakat yang termotivasi kembali untuk melaksanakan umrah. Dorongan kuat ibadah ini terlaksana pertama karena dari ajaran agama Islam sendiri. Kedua dorongan untuk memperbaiki status sosial seseorang yang ingin menjadi lebih baik. Ketiga dorongan pragmatis demi kepentingan-kepentingan tertentu. Sikap kebragamaan tentu akan terlihat beriringan dari perubahan sosial yang terjadi sebab tiga dorongan tersebut. Antusias masyarakat untuk melaksanakan umrah menjadi lahan subuh bagi pelaku bisnis biro keberangkatan haji dan umrah.
CITATION STYLE
Arief, M. I., & Husin, Gt. M. I. (2022). Umrah Pra Dan Era Pandemi: Perubahan Sosial Dan Sikap Keberagamaan. Al Qalam: Jurnal Ilmiah Keagamaan Dan Kemasyarakatan, 16(5), 1864. https://doi.org/10.35931/aq.v16i5.1244
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.