Tanaman ubi jalar (Ipomoea batatas L.) sangat potensial dikembangan di Indonesia, karena memiliki keragaman plasma nutfah yang sangat tinggi. Namun, produksi ubi jalar semakin menurun dari tahun ke tahun dan diikuti penurunan luasan lahan produksi ubi jalar akibat cekaman biotik dan abiotik. Hal tersebut mengakibatkan hilangnya sumber genetik suatu spesies ubi jalar di lapangan. Tindakan pelestarian plasma nutfah penting dilakukan melalui konservasi tanaman secara in vitro. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh BAP (Benzyl Amino Purin) untuk induksi tunas ubi jalar kuning aksesi Arnet secara in vitro sebagai salah satu tahap konservasi plasma nutfah. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lanjut Agroteknologi Kampus F7 Universitas Gunadarma pada bulan Februari-Juli 2021. Rancangan penelitian yang digunakan adalah Rancangan Kelompok Lengkap Teracak dengan satu faktor perlakuan BAP yaitu 0 ppm, 0,5 ppm, 1,5 ppm, 2 ppm, dan 2,5 ppm. Variabel yang diamati adalah persentase eksplan terkontaminasi, persentase eksplan browning, persentase eksplan steril, waktu kemunculan tunas, jumlah akar, jumlah daun, dan tinggi tunas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan BAP berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan tinggi tunas, jumlah daun, dan waktu muncul tunas namun tidak berbeda nyata pada pertumbuhan jumlah akar. Perlakuan BAP 2 ppm menghasilkan pengaruh terbaik untuk induksi tunas ubi jalar kuning aksesi Arnet secara in vitro.
CITATION STYLE
Sulikah, S., Yulianti, F., & Azmi, T. K. K. (2022). INDUKSI TUNAS UBI JALAR KUNING AKSESI ARNET SECARA IN VITRO DENGAN PEMBERIAN BAP. Gontor AGROTECH Science Journal, 8(2), 65. https://doi.org/10.21111/agrotech.v8i2.6814
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.