This research aims to examine the effect of budgetary growth, budgetary participation, and asymmetric information on budgetary slack in the regional expenditure budget in Indonesia, either partially or simultaneously. The research object is the amount of regional expenditures budget and realization of 33 provinces in Indonesia for period 2008—2016. In this research, budgetary growth is measured in percentage by the difference between the certain year budget and the previous one. Furthermore, budgetary participation is measured by the size of the personnel budget and asymmetric information is measured by the amount of budget allocated in each province. The statistical method used in this research is parametric statistical inferential by using multiple regression analysis. The results showed that partially both budgetary growth and budgetary participation did not affect the budgetary slack significantly, while asymmetric information had significant influence. However, simultaneously these three variables have significant effect on the budgetary slack. Therefore, it can be concluded that actually there is a phenomenon of budgetary slack in the regional expenditure budget in Indonesia for period 2008—2016. This phenomenon is influenced simultaneously by the budgetary growth, budgetary participation, and asymmetric information that explaining the phenomenon of the budgetary slack for 72.7%. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh pertumbuhan anggaran, partisipasi anggaran, dan informasi asimetris terhadap kesenjangan anggaran dalam anggaran belanja daerah di Indonesia, baik secara parsial maupun bersama-sama. Objek penelitian berupa besaran anggaran dan realisasi belanja daerah pada 33 provinsi dalam kurun waktu 2008—2016. Dalam penelitian ini, pertumbuhan anggaran diukur melalui selisih antara pagu anggaran belanja daerah dalam tahun tertentu yang dibandingkan dengan tahun sebelumnya dalam satuan persentase. Sementara itu, partisipasi anggaran diukur dengan menggunakan besaran anggaran belanja pegawai pada tiap-tiap provinsi dan informasi asimetris diukur dengan menggunakan besaran anggaran belanja yang dialokasikan pada tiap-tiap provinsi. Metode statistika yang digunakan dalam penelitian ini adalah statistika inferensia parametrik dengan menggunakan analisis regresi berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara parsial pertumbuhan anggaran maupun partisipasi anggaran tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kesenjangan anggaran, sedangkan informasi asimetris berpengaruh secara signifikan terhadap kesenjangan anggaran. Namun demikian, secara simultan ketiga variabel tersebut berpengaruh signifikan terhadap kesenjangan anggaran. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa sesungguhnya terjadi fenomena kesenjangan anggaran atau budgetary slackpada anggaran belanja pemerintah daerah pada kurun waktu 2008—2016. Fenomena ini dipengaruhi secara bersama-sama oleh pertumbuhan anggaran, partisipasi anggaran, dan informasi asimetris yang mampu menjelaskan fenomena kesenjangan anggaran yang terjadi sebesar 72,7%.
CITATION STYLE
Nugroho, Y. D., & Slamet, K. (2018). Kesenjangan Anggaran pada Belanja Daerah Provinsi. Indonesian Treasury Review Jurnal Perbendaharaan Keuangan Negara Dan Kebijakan Publik, 3(3), 170–185. https://doi.org/10.33105/itrev.v3i3.84
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.