Konflik di Timur Tengah antara Palestina dan Israel merupakan salah satu isu yang paling sensitif dan berkepanjangan di PBB. Konflik ini ditandai dengan adanya ketegangan politik antara kedua belah pihak yang saling mengklaim hak kontrol wilayah. Konflik ini sendiri telah memaksa negara-negara besar di dunia termasuk Indonesia mengeluarkan kebijakan luar negerinya. Tulisan ini mengkaji tentang dua kebijakan luar negeri Indonesia terhadap konflik Palestina-Israel di Tahun 2023. Dari dua kebijakan pemerintah Indonesia dalam menyikapi peristiwa tersebut, terlihat adanya kecondongan untuk mendukung Palestina dan mempercepat perdamaian untuk kedua negara yang terlibat konflik tersebut. Penelitian ini akan menganalisa politik luar negeri Indonesia dengan menggunakan Konsep “Kekuatan Menengah” oleh administrasi Presiden Jokowi pada tahun 2023. Penelitian ini bertujuan menganalisa serta mengelaborasi rasionalitas dibalik pengambilan keputusan Indonesia terhadap konflik Palestina-Israel dengan menggunakan metode penelitian kualitatif. Dalam temuannya, penulis berargumen bahwa beberapa faktor yang mendasari pengambilan kebijakan-kebijakan tersebut adalah adanya solidaritas agama antara Palestina dan Indonesia, adanya sentiment anti kolonialisme yang kuat dari Indonesia, dan program 4+1 oleh Jokowi yang berfokus pada pembenahan HAM masyarakat internasional.
CITATION STYLE
Setiawan, I. (2024). Eskalasi Konflik Palestine-Israel di Tahun 2023: Perspektif Kebijakan Luar Negeri Indonesia. Jurnal Hubungan Internasional, 17(1), 248–263. https://doi.org/10.20473/jhi.v17i1.52392
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.