Artikel ini telah merespon masalah perubahan (changing) dan kebertahanan (survival) dalam tradisi salaf pesantren Lirboyo dalam menghadapi arus modernisasi. Dengan menggunakan pendekatan sosio-antropologis, tulisan ini menjadi referensi bagi pesantren lainnya dalam melakukan tata kelola pesantren mempertahankan tradisi pendidikan salaf namun tidak menutup diri dari perkembangan modernisasi. Pesantren Lirboyo lebih fokus pada menghasilkan santri-santri yang berkualitas di zaman modern daripada perubahan mendasar yang keluar dari jati diri pesantren, artinya pesantren Lirboyo menggunakan pola kebertahanan dengan langkah reproduksi. Pertama, reproduksi proses komposisi sistem sosial genetikal secara hierarki yang memegang teguh prinsip bahwa pesantren merupakan warisan leluhur yang harus dijaga kelestariannya. Kedua, reproduksi paradigma bangunan keilmuan pesantren (dari ilmu agama saja menjadi perpaduan ilmu agama dengan ilmu umum) yang berimplikasi pada skill dan karakter lulusan pesantren. Ketiga, reproduksi tata kelola pesantren secara desentralisasi dan otonomi pada pondok cabang dan unit-unit yang dimiliki.
CITATION STYLE
Rahman, A. (2020). Dinamika Tradisi Pendidikan Salaf Pesantren Lirboyo Kediri di Tengah Arus Modernisasi. Jurnal Pendidikan Islam, 9(1), 48–60. https://doi.org/10.38073/jpi.v9i1.232
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.