Kecamatan Miomaffo Barat, yang didominasi oleh para petani, menghadapi tantangan dalam mengembangkan usaha ekonomi keluarga. Meskipun memiliki sumber daya alam yang melimpah, industri kecil di wilayah ini belum berkembang. Hal ini mengindikasikan bahwa Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) masih belum tumbuh di wilayah ini, mungkin disebabkan oleh kurangnya kreativitas dalam mengelola bidang ekonomi. Namun, ada peluang bisnis yang belum tergarap, seperti produksi krupuk singkong atau ubi kayu. Kelompok Wanita Tani (KWT) Oelnasi Desa Sallu, sebagai Mitra, telah memulai usaha pengolahan umbi-umbian, terutama singkong, menjadi krupuk sejak 2019. Dengan dukungan yang tepat, KWT ini dapat menghasilkan produk krupuk yang ekonomis dan berkualitas, meningkatkan perekonomian keluarga, dan memenuhi kebutuhan pelanggan. Untuk mengatasi tantangan ini, solusi yang diusulkan adalah memberikan peralatan modern untuk produksi krupuk dan pelatihan dalam berwirausaha krupuk singkong atau ubi kayu. Pelatihan teknik budidaya yang berbasis teknologi modern dan pemeliharaan tanaman singkong akan diberikan. Tujuan utamanya adalah meningkatkan perekonomian dan pengetahuan kedua kelompok tani tersebut, serta mendukung pengembangan UMKM di Kecamatan Miomaffo Barat.
CITATION STYLE
Matoneng, O. W., Falo, M., & Naisali, H. (2023). Penguatan Usaha Krupuk Singkong Atau Ubi Kayu (Manihot Utillisima). Jurnal Umum Pengabdian Masyarakat, 2(4), 28–35. https://doi.org/10.58290/jupemas.v2i4.178
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.