Tujuan: Orang tua dari anak dengan retardasi mental sering mengalami tingkat stres yang lebih tinggi karena meningkatnya tuntutan pengasuhan anak. Anak retardasi mental mengalami kesulitan untuk melakukan hal- hal sederhana seperti makan, berpakaian, toilet dan membersihkan diri. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui adanya hubungan spiritualitas dengan stres pengasuhan ibu yang memiliki anak retardasi mental di SDLB BCD YPAC Kaliwates Jember. Metode: Penelitian ini menggunakan metode cross0sectional. Teknik sampling yang digunakan yaitu total sampling dengan 34 responden. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner Daily Spiritual Experience Scale (DSES) dan Parenting stress. Analisis data menggunakan uji korelasi Kolmogorov Spirnov dengan tingkat signifikansi 0,05. Hasil: Ada hubungan antara spiritualitas dengan stres pengasuhan (p value = 0,009). Spiritualitas yang tinggi dapat memengaruhi cara orang tua dalam menerima kondisi anak, mengatasi stres dalam pengasuhan dan adaptasi keluarga mengenai kondisi anak yang mengalami disabilitas. Simpulan: pentingnya spiritualitas pada orang tua dari anak-anak dengan retardasi mental untuk mengurangi tingkat stres dalam tuntutan pengasuhan anak.
CITATION STYLE
F, N., Dewi, E. I., & Juliningrum, P. P. (2020). HUBUNGAN SPIRITUALITAS DENGAN STRES PENGASUHAN IBU YANG MEMILIKI ANAK RETARDASI MENTAL. Jurnal Keperawatan Sriwijaya, 7(2), 25–34. https://doi.org/10.32539/jks.v7i2.15241
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.