Hadis merupakan sumber hukum kedua dalam Islam. Kendati demikian, dalam sejarahnya banyak ditemukan hadis-hadis palsu yang disebarkan oleh oknum-oknum yang tidak bertanggungjawab. Oleh karena itu, ikhtiar untuk memvalidasi keotentikan hadis melalui kritik sanad, matan dan perawinya menjadi penting. Penelitian ini bertujuan untuk menelusuri sejarah perkembangan kritik sanad hadis dari aspek jarh dan ta’dil serta urgensinya di era kontemporer. Penelitian ini menggunakan metode analisis konten dengan menggunakan pendekatan sejarah. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: pertama, kajian kritik hadis pada dasarnya sudah dipraktekkan sejak masa hidup Nabi SAW, kecuali pada aspek sanad atau pribadi rāwi (jarḥ dan ta’dīl). Kajian tersebut juga terus berkembang pada periode sesudahnya. Kedua, keberadaan hadis-hadis palsu terus menyebar dan berkembanghingga sekarang. Bahkan, hadis-hadis palsu yang belum dikaji dan diteliti oleh para ulama terdahulu juga terus bermunculan sehingga kajian jarh wa ta’adil penting untuk terus dilakukan. Kata Kunci: Jarh wa Ta’dil; Sejarah, HadisAbstrak Hadith is the second source of law in Islam. Nevertheless, in its history there are many fake hadiths spread by irresponsible persons. Therefore, the effort to validate the authenticity of the hadith through the criticism of the sanad, matan and narrators is important. This study aims to unravel the history of the development of critique of sanad hadith from the aspects of jarh and ta'dil and their urgency in the contemporary era. This study uses content analysis methods using a historical approach. The results of this study indicate that: first, the study of hadith criticism has basically been practiced since the Prophet's lifetime, except for the aspect of sanad or rāwi's personality (jarḥ and ta'dīl). The study also continued to develop in the following period. Second, the existence of fake hadiths continues to spread and develop until now. Even fake hadiths that have not been studied and researched by previous scholars also continue to emerge, so it is important to continue studying jarh wa ta'adil.Keywords: Jarḥ Wa Ta'dīl, History, Hadith
CITATION STYLE
Raffi’u, A. S., Arifin, T., & Dadah, D. (2023). JARḤ WA TA’DīL: SEJARAH DAN URGENSINYA DI ERA KONTEMPORER. Muẚṣarah: Jurnal Kajian Islam Kontemporer, 5(1), 10–21. https://doi.org/10.18592/msr.v5i1.8586
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.