Kabupaten Bengkalis memiliki posisi yang strategis dalam pengembangan dan pembangunan pariwisata. Berdasarkan letak geografisnya, Kabupaten Bengkalis langsung berhadapan dengan perairan Selat Malaka. Terlebih lagi, posisi Kabupaten Bengkalis tepat berhadapan dengan kawasan segitiga pertumbuhan Indonesia-Malaysia-Singapura dan Indonesia-Malaysia-Thailand. Hal ini dapat dilihat dari keindahan alam dan kekayaan budaya lokal yang dimilikinya. Penelitian ini bertujuan untuk mengekplorasi potensi pariwisata yang berada di Kabupaten Bengkalis, tepatnya di Kecamatan Bantan dan Kecamatan Bengkalis serta menganalisis pengembangan pariwisata di wilayah tersebut. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode kualitatif. Dalam penelitian ini, peneliti melakukan observasi lapangan, wawancara dan studi literatur sebagai teknik pengumpulan data, baik data primer maupun data sekunder. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pariwisata di wilayah perbatasan Indonesia – Malaysia dapat dikembangkan pada wisata bahari dengan menerapkan prinsip-prinsip ekowisata yang berkelanjutan dan wisata edukasi Udang Vaname. Alasannya, karena kegiatan wisata di Pantai Selat Baru merupakan obyek wisata unggulan di kawasan tersebut dengan pemandangan pantai yang indah dan merupakan lokasi kegiatan festival budaya diadakan. Ditambah lagi, udang vaname yang dianggap sebagai produk unggulan di sana, dapat dijadikan sebagai wisata edukasi bagi para pelajar untuk menambah pengetahuan. Dengan demikian, diharapkan wisata edukasi dapat memberikan manfaat yang lebih bagi pelaku usaha tambak Udang Vaname.
CITATION STYLE
Rahmawati, D., & Afif, F. (2023). Analisis Pengembangan Pariwisata Wilayah Perbatasan Indonesia – Malaysia Di Kabupaten Bengkalis. Jurnal Manajemen Perhotelan Dan Pariwisata, 6(2), 419–429. https://doi.org/10.23887/jmpp.v6i2.65007
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.