Bahan bakar fosil merupakan sumber energi tak terbarukan yang akan mengakibatkan berkurangnya energi fosil, khususnya minyak bumi dan gas alam. Pemerintah Indonesia juga telah berkomitmen untuk melakukan transisi energi menuju dekarbonisasi pada tahun 2060 dengan beralih menuju energi baru terbarukan (EBT). Salah satu alternatif energi baru dan terbarukan yang dapat mengurangi konsumsi bahan bakar minyak dan gas yang diperoleh dari fosil adalah dengan menggunakan energi dari limbah biomassa seperti biopelet. Seiring dengan perkembangan penelitian dan produksi biopelet yang telah ada saat ini, dibutuhkan suatu alat yang mampu memaksimalkan penggunaan biopelet seperti kompor gas biomassa, sehingga tujuan penelitian ini yaitu membuat kompor gas biomassa sesuai standar yang berlaku dengan mengetahui pemanasan air yang dihasilkan, serta mendapatkan jenis isolator terbaik dari sisi efisiensi termal. Pengujian kinerja kompor menggunakan metode water boiling test untuk mendapatkan nilai efisiensi termal, yaitu kompor digunakan untuk mendidihkan 5 liter air menggunakan bahan bakar biopelet yang diisi sebesar 75% (1,2225 kg) kapasitas tabung bakar. Adapun variasi jenis isolator yang digunakan yaitu asbestos, rockwool, fiberglass, dan tanpa isolator.Variasi terbaik terdapat pada pengujian kompor dengan isolator fiberglass. Pada variasi tersebut, kompor gas biomassa mendidihkan 5 liter air dengan waktu 545 detik, temperatur dinding kompor 62°C, dan efisiensi termal 27,48%.
CITATION STYLE
Darussalam, M. H., Rusnadi, I., & Zurohaina, Z. (2022). Uji Kompor Gas Biomassa Menggunakan Berbagai Jenis Isolator Ditinjau dari Efisiensi Termal dengan Metode Water Boiling Test. Jurnal Pendidikan Dan Teknologi Indonesia, 2(1), 547–551. https://doi.org/10.52436/1.jpti.133
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.