Mengurai Perempuan dan Pembangunan (Studi Kasus Kartini Kendeng)

  • Rajagukguk S
N/ACitations
Citations of this article
13Readers
Mendeley users who have this article in their library.

Abstract

Sudah hampir 3 (tiga) tahun, Indonesia khususnya masyarakat Pegununan Kendeng di Jawa Tengah dihadapkan pada persoalan bagaimana sebenarnya konsep yang tepat dalam merumuskan masyarakat yang dicita-citakan. Tidak lebih perdebatannya adalah siapa yang akan merumuskan ataupun mendeskripsikan masyarakat ideal. Hal ini dihadapkan pula oleh kekuasaan dan sifat mendasar dari manusia Indonesia itu sendiri. Definisi pembangunan guna mencapai masyarakat yang dicitakan menjadi program sentral pemilik modal, kuasa, dan budaya-budaya Patriarki manusia Indonesia. Masyarakat kecil termajinalkan, masyarakat adat dihilangkan, kaum minoritas dianggap tidak ada, hingga persoalan lainnya. Tebakannya adalah mungkin saja Indonesia masih proses menjadi. Tetapi, nilai fundamentalnya adalah menjadi apa, konsep kaum urbankah, pandangan kaum andropsentriskah, atau lainnya untuk mencapai masyarakat yang inginkan. Bidang pertambangan dan industrialisasi sering kali yang menjadi korban adalah perempuan. Apakah dalam pengetahuan perempuan menolak pertambangan dan/atau industrialisasi.Kata Kunci: Pembangunan, Pertambangan, Industrialisasi, Perempuan.

Cite

CITATION STYLE

APA

Rajagukguk, S. B. T. (2016). Mengurai Perempuan dan Pembangunan (Studi Kasus Kartini Kendeng). Gema Keadilan, 3(1), 64–73. https://doi.org/10.14710/gk.2016.3643

Register to see more suggestions

Mendeley helps you to discover research relevant for your work.

Already have an account?

Save time finding and organizing research with Mendeley

Sign up for free