Bayam hijau atau Amaranthus hybridus L merupakan tanaman herbal yang digunakan sebagai bahan makanan atau obat-obatan karena banyak mengandung serat dan mineral. Penelitian dilakukan untuk mengetahui karakteristik ekstrak daun bayam hijau dengan membandingkan tiga pelarut, yaitu aquadest, etanol, dan nheksana melalui parameter standar spesifik dan skrining fitokimia. Hasil identitas ekstrak aquadest daun bayam hijau memiliki bentuk kental, bau tajam, warna hitam, dan rasa yang pahit dengan hasil rendemen 6,06%. Sementara identitas ekstrak etanol daun bayam hijau didapati hasil rendemen 7,18% dengan bentuk ekstrak kental, bau khas, warna hitam kehijauan, dan rasa yang pahit. Identitas ekstrak nheksana daun bayam hijau didapati bentuk sedikit keras, bau khas, warna hitam, dan bau pahit dengan hasil rendemen 4,58%. Pada kadar sari larut air, persentase ekstrak aquadest (19,5%), ekstrak etanol (25,5%), dan ekstrak n-heksana (13%). Pada kadar sari larut etanol, persentase ekstrak aquadest (38,5%), ekstrak etanol (39,5 %), dan ekstrak n-heksana (39%). Hasil skrining fitokimia dari ketiga ekstrak, ekstrak aquadest dan ekstrak etanol daun bayam hijau mengandung flavonoid, saponin, tanin, steroid, dan alkaloid. Sementara pada ekstrak n-heksana hanya dapat menarik senyawa flavonoid, steroid, dan alkaloid. Etanol merupakan pelarut paling efektif dikarenakan etanol merupakan pelarut polar yang dapat menarik senyawa polar maupun non polar.
CITATION STYLE
Tidar, F. R., Arianti, V., Adrianto, D., & Krismayadi, K. (2024). Skrining fitokimia dan stadarisasi berbagai ekstrak daun bayam hijau (Amaranthus hybridus L.) di pasar serdang dengan beberapa parameter spesifik. Indonesian Journal of Health Science, 4(5), 433–440. https://doi.org/10.54957/ijhs.v4i5.959
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.