PEMBERDAYAAN PETANI JAMUR TIRAM MELALUI PELATIHAN DAN PENDAMPINGAN STRATEGI PEMASARAN PADA MASA PANDEMI COVID-19

Abstract

Petani di Desa Belumbang merupakan salah satu produsen jamur tiram di Bali. Produksi jamur tiram dilakukan untuk membuka peluang usaha bagi mereka yang saat ini tidak mempunyai pekerjaan akibat terkena dampak pandemi covid 19. Tujuan kegiatan pengabdian ini adalah untuk memberikan pelatihan dan pendampingan memasarkan pada jamur tiram secara konvensional dan secara online. Metode kegiatan dilakukan dengan pelatihan dan pendampingan kepada petani jamur dilakukan dengan beberapa tahap yaitu : Tahap kegiatan pengabdian yang dilakukan untuk membantu mitra dalam menyelesaikan permasalahannya adalah (1) Persiapan kegiatan pengabdian; (2) Penyuluhan  dan pendampingan dengan penekanan mengurangi dampak  Covid-19. Pelaksanaan kegiatan diawali  dengan persiapan bahan dan alat, selanjutnya memberikan penyuluhan/pelatihan tentang strategi pemasaran dan pengemasan  jamur tiram. Hasil pre test menunjukkan sejumlah 53,33 % mitra kegiatan  telah mengetahui pemasaran secara online namun belum melakukan pemasaran dengan cara tersebut. Pelatihan pemasaran meliputi pengemasan dan pemberian merek dagang pada kemasan jamur tiram yang dipasarkan oleh anggota.  Sehingga kegiatan pelatihan yang dilakukan kepada anggota kelompok petani terdapat perubahan ketrampilan yang dimiliki oleh anggota kelompok petani nantinya pada kegiatan produksi dan pemasaran sehari-hari.  Kegiatan dilaksanakan dalam bentuk penyuluhan dan pelatihan. Penyuluhan pada anggota kelompok petani jamur menunjukkan pengingkatan pengetahuan sebesar 40% dari sebelum pelatihan. Penguasaan ketrampilan pengemasan menunjukkan 100% anggota petani jamur mempunyai ketrampilan dalam mengemas produk jamur yang akan di pasarkan. Pemasaran jamur  belum optimal disebakan adanya kendala dalam produksi dan pemasaran yang belum teratasi.