Orangutan Sumatera merupakan spesies kera besar yang berasal dari pulau Sumatera dan saat ini telah terancam punah. Keberlangsungan hidup Orangutan Sumatera terancam akibat konversi hutan menjadi perkebunan, illegal logging dan fragmentasi habitat sehingga menimbulkan konflik dengan manusia. Sampai saat ini masih kurang informasi ilmiah tentang pemetaan konflik manusia dengan orangutan. Dalam upaya pelestarian dan perlindungan satwa maka perlu dilakukannya pemetaan untuk memetakan masalah yang ada di lapangan. Penelitian ini bertujuan melakukan pemetaan untuk mengetahui peta jalur konflik manusia dengan Orangutan Sumatera. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi lapangan dan wawancara dengan pendekatan deskriptif kualitatif. Data disajikan dalam bentuk tabel dan gambar secara deskriptif. Hasil penelitian ini menemukan peta jalur konflik orangutan yang meliputi: kawasan pemukiman, perkebunan, hutan sekunder dan kawasan hutan primer. Setiap kawasan tersebut terdiri dari 2 titik jalur konflik
CITATION STYLE
Abdullah, A., Munta Siroh, S., Khairil, K., MD, A., Gagarin, Y., Zulfikar, Z., … Rusnawati, R. (2023). Pemetaan Konflik Manusia dengan Orangutan Sumatera (Pongo abelii Lesson 1827) Berdasarkan Informasi Masyarakat di Desa Peunaron Lama, Kabupaten Aceh Timur, Indonesia. Jurnal Penelitian Pendidikan IPA, 9(4), 2157–2163. https://doi.org/10.29303/jppipa.v9i4.2616
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.