Pandemi memaksa kalangan pendidik untuk beradaptasi dengan kebiasaan baru dalam melaksanakan proses pembelajaran. Pembelajaran yang semula hanya tatap muka berubah menjadi daring. Hal inilah yang kemudian memunculkan berbagai problem sehingga perlu menerapkan pembelajaran campuran (blended learning). Agar pendidikan sesuai dengan tujuannya, maka dalam proses pembelajaran perlu menanamkan pendidikan karakter. Tujuan penelitian ini adalah untuk membangun sebuah konsep pendidikan karakter berbasis model blended learning. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif studi literatur dengan hasilnya berbentuk konseptual. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa pelaksanaan pendidikan karakter berbasis model blended learning dilakukan dengan cara memodifikasi perangkat pembelajaran (silabus dan RPP) menjadi berbasis karakter. Adapun dalam pelaksanaan pembelajarannya guru perlu mengimplementasikan berbagai teknik mengajar, metode dan media pembelajaran berbasis karakter dan dilaksanakan secara kombinasi (daring-luring). Adapun teknik mengajar yang dimaksud adalah Live Event (Pembelajaran Tatap Muka), Self-Paced Learning (Pembelajaran Mandiri), Collaboration (Kolaborasi), Assessment (Penilaian Atau Pengukuran Hasil Belajar), Performance Support Materials (Dukungan Bahan Belajar), Menyaring Informasi Penting dari Internet. Sedangkan pada metode pembelajaran terdiri dari: Live In, Keteladanan, Keaktifan Siswa (Inquiry Learning), Pencarian Bersama (Information Search), Penemuan (Discovery Learning). Serta media pembelajaran yang terdiri dari perangkat lunak (Web, Video Streaming, Audio dan Media Sosial) dan perangkat keras (CD, Smartphone, Komputer, Laptop, LCD, Alat Praktikum, dll).
CITATION STYLE
Marlina, T. (2022). Character Education, Learning Models, Blended Learning. Kurikula : Jurnal Pendidikan, 6(2), 30–47. https://doi.org/10.56997/kurikula.v6i2.621
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.