Masalah pemberian ASI eksklusif di Indonesia sangatlah memprihatinkan, karena banyak yang lebih memilih susu formula. Sehingga berdampak pada status gizi bayi. Faktor penyebabnya promosi susu formula yang intensif, ibu yang bekerja, dan kurangnya pengetahuan tentang nutrisi bayi. Oleh karena itu, penting memutuskan dalam pemberian ASI eksklusif. Tujuan penulisan ini untuk menggambarkan pengelolaan defisit pengetahuan tentang nutrisi bayi pada ibu yang mengalami postpartum spontan dengan preeklampsia di RSUD Pandan Arang Boyolali. Metode dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan rancangan studi kasus. Penelitian dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan ibu mengenai kesehatan, khususnya pemberian ASI eksklusif melalui penyuluhan. Pengelolaan defisit pengetahuan tentang nutrisi bayi dilakukan pada pasien yang melahirkan dengan preeklampsia dan mengalami defisit pengetahuan nutrisi bayi. Teknik pengumpulan data menggunakan pendekatan proses keperawatan, meliputi pengkajian, analisis data, intervensi, implementasi, dan evaluasi. Tindakan yang dilakukan meliputi edukasi orangtua di fase bayi, promosi ASI ekslusif, pijat laktasi, dan edukasi nutrisi bayi. Setelah pengelolaan defisit pengetahuan selama 3 hari tentang nutrisi bayi pasien dapat menjelaskan kembali mengenai manfaat ASI eksklusif untuk nutrisi bayi, cara memerah ASI dengan benar dan dampak bila ibu menyusui kurang gizi. Oleh karena itu, penulis menyarankan agar pelayanan kesehatan dapat menyusun jadwal terstruktur yang mencakup informasi yang relevan selama masa kehamilan (antenatal), persalinan (intranatal), dan pasca persalinan (postnatal), terutama informasi terkait dengan nutrisi bayi.
CITATION STYLE
Widiawati, R., & Siti Haryani. (2023). Pengelolaan Defisit Pengetahuan Tentang Nutrisi Bayi Pada Ibu Dengan Post Partum Spontan Dengan Preeklampsia. Jurnal Keperawatan Berbudaya Sehat, 1(2), 91–97. https://doi.org/10.35473/jkbs.v1i2.2350
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.