HUBUNGAN ANTARA POSTUR KERJA DAN MASA KERJA DENGAN TERJADINYA MYOFASCIAL PAIN SYNDROME OTOT UPPER TRAPEZIUS PADA PENJAHIT GARMEN DI BATUBULAN GIANYAR

  • Wirayani N
  • Widnyana M
  • Wahyuni N
  • et al.
N/ACitations
Citations of this article
65Readers
Mendeley users who have this article in their library.

Abstract

Pekerjaan menjahit berisiko menimbulkan masalah ergonomik. Risiko tersebut timbul karena perilaku saat bekerja seperti posisi duduk yang lama dan melakukan gerakan berulang sehingga berisiko mengalami penyakit salah satunya musculoskeletal disorder. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan postur kerja dan masa kerja pada penjahit dengan terjadinya myofascial pain syndrome. Penelitian ini menggunakan sampel sebanyak 91 orang. Pengumpulan data menggunakan metode observasi. Teknik sampel yang digunakan adalah purposive sampling. Teknik analisa data menggunakan Spearman’s Rho test. Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan yang signifikan masa kerja dengan MPS dengan korelasi sebesar 0,417 dan nilai p sebesar 0,000 (p<0,05) dan terdapat hubungan yang signifikan postur kerja dengan MPS dengan korelasi sebesar 0,481 dan nilai p sebesar 0,000 (p<0,05).

Cite

CITATION STYLE

APA

Wirayani, N. K. M., Widnyana, M., Wahyuni, N., & Sugiritama, I. W. (2020). HUBUNGAN ANTARA POSTUR KERJA DAN MASA KERJA DENGAN TERJADINYA MYOFASCIAL PAIN SYNDROME OTOT UPPER TRAPEZIUS PADA PENJAHIT GARMEN DI BATUBULAN GIANYAR. Majalah Ilmiah Fisioterapi Indonesia, 8(1), 31. https://doi.org/10.24843/mifi.2020.v08.i01.p07

Register to see more suggestions

Mendeley helps you to discover research relevant for your work.

Already have an account?

Save time finding and organizing research with Mendeley

Sign up for free