Siklon Tropis Savannah melewati Daerah Istimewa Yogyakarta pada tanggal 17 Maret 2019. Curah hujan yang disebabkan oleh Siklon Tropis Savannah terekam pada stasiun Geofisika badan meteorologi, klimatologi dan Geofisika (BMKG) Yogyakarta sebesar 170,6 mm/hari dan terekam pada Stasiun Cuaca Beton milik Kelompok Studi Karst Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada sebesar 78,3 mm/hari. Curah hujan menunjukkan bahwa siklon tropis ini menyebabkan terjadinya hujan ekstrim. Siklon Tropis Savannah menyebabkan bencana banjir di beberapa wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta salah satunya terjadi di Karst Window Kalinongko, Kawasan Karst Gunungsewu, Kabupaten Gunungkidul. Karst Window Kalinongko terdampak banjir dari meluapnya sungai bawah tanah. Proses terjadinya banjir di Karst Window Kalinongko disebabkan oleh aliran air yang melebihi kapasitas pengaliran dari lorong konduit pada sungai bawah tanah. Sistem konduit yang penuh kemudian meluap ke permukaan dan menggenang pada bagian dolin di sekitar Karst Window Kalinongko. Waktu surut banjir airtanah di Karst Window Kalinongko adalah selama 10 hari. Banjir Siklon Tropis Savannah yang menggenang memiliki volume sebesar 4.894.258 m3, luasan area terdampak seluas 13.723 m2, dan ketinggian genangan 6 meter. Dampak genangan banjir airtanah yang disebabkan Siklon Tropis Savannah di Karst Window Kalinongko merendam lahan sawah seluas 10.586 m2 dan perkebunan seluas 3.137 m2.
CITATION STYLE
Riyanto, I. A., Cahyadi, A., Ramadhan, F., Naufal, M., Widyastuti, M., & Adji, T. N. (2020). Dampak Siklon Tropis Savannah pada Karst Window Kalinongko, Karst Gunungsewu, Kabupaten Gunungkidul, Indonesia. Jurnal Geografi : Media Informasi Pengembangan Dan Profesi Kegeografian, 17(1), 7–14. https://doi.org/10.15294/jg.v17i1.21419
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.