Masalah gizi di Indonesia sangat beragam, selain di temukan adanya masalah kekurangan gizi terdapat juga masalah gizi lebih. Permasalah gizi lebih dan obesitas masih mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya, hal ini menunjukkan bahwa permasalahan gizi di Indonesia masih menjadi masalah kesehatan utama. Pada periode ini mahasiswa memerlukan asupan gizi yang seimbang. Akan tetapi karena terpengaruh pola diet yang tidak memperhatikan kecukupan gizi menyebabkan periode tersebut rentan terhadap pembatasan asupan makan. Pengetahuan yang baik mengenai gizi dapat mempengaruhi asupan makan seseorangan sehingga akan berdampak pula terhadap status gizinya. Penelitian ini menggunakan desain penelitian cross sectional yang dilakukan pada 66 mahasiswi tingkat 3 Poltekkes Kemenkes Riau, terdiri dari 33 mahasiswa gizi dan 33 mahasiswa keperawatan. Data yang diambil adalah data mengenai identitas diri dan kuesioner yang meliputi pengetahuan gizi, pola makan yang diperoleh dari food frequency questionnaire (FFQ), serta status gizi yg diperoleh dari berat badan dan tinggi badan. Analisa data menggunakan uji beda Mann Whitney antara kelompok mahasiswi gizi dan mahasiswi non gizi. Rerata skor pengetahuan gizi pada mahasiswi gizi sebesar 81.21, sedangkan non gizi sebesar 71.21. Sebesar 55,5% dari keseluruhan responden belum memiliki pola makan yang baik dan sebesar 68.2% dari keseluruhan responden memiliki status gizi yang baik. Uji beda: pengetahuan gizi (p=0.00), pola makan (p=0.621), dan status gizi (p=0.106). Maka, dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan pengetahuan gizi yang bermakna antara kelompok mahasiswi gizi dan non gizi. Sedangkan tidak terdapat perbedaan yang bermakna pada pola makan dan status gizi.
CITATION STYLE
Rosasabila, A., Fitri, F., & Rahayu, D. (2022). Perbedaan Pengetahuan Gizi, Pola Makan dan Status Gizi pada Mahasiswa Gizi dan Non Gizi Poltekkes Kemenkes Riau. NUTRIENT, 2(2), 52–63. https://doi.org/10.36911/nutrient.v2i2.1377
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.