Keterbatasan sumber belajar kontekstual dapat menjadi hambatan dalam mempelajari matematika. Pada kenyataanya matematika telah digunakan dalam kehidupan sejak zaman dahulu, salah satu contohnya adalah penggunaan matematika dalam perancangan dan pembangunan bangunan keraton. Konstruksi geometris dan perhitungan matematis digunakan dalam merancang atap dan bentuk bangunan. Teknologi Augmented reality memiliki potensi untuk memfasilitasi proses pengembangan perangkat pembelajaran matematika dengan konteks budaya Keraton Yogyakarta. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengembangkan aplikasi berbasis augmented reality, serta game untuk memfasilitasi siswa belajar materi geometri dengan konteks etnomatematika keraton. Selanjutnya, penelitian dilakukan melalui beberapa tahapan yaitu : (1)Studi literatur serious game, augmented reality, Etnomatematika, dan keraton yogyakarta. (2) Studi lapangan keraton Yogyakarta. (3) Pemodelan alur pembelajaran, konten materi, dan learning trajectory berdasarkan silabus. (4) Membuat rancangan aset 2 dimensi dan 3 dimensi sebagai landasan pembuatan game. (5) Membuat rancangan proses pembelajaran yang menerapkan aplikasi serta modul. (6) evaluasi aplikasi yang dikembangkan. Berdasarkan evaluasi yang telah dilakukan pada aplikasi yang telah dikembangkan diketahui bahwa kemampuan awal dari kedua kelas yang mengikuti uji coba adalah sama, sehingga peningkatan hasil belajar dapat dilakukan melaui posttest. Berdasarkan hasil posttest dikethui bahwa aplikasi yang dikembangkan mampu meningkatkan hasil belajar siswa SMP.
CITATION STYLE
Rifai, A., & Harsanto, K. (2023). Augmented Reality Game pada Materi Geometri Berbasis Etnomatematika Keraton Yogyakarta. JURNAL FASILKOM, 13(02), 279–285. https://doi.org/10.37859/jf.v13i02.5575
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.