Abortus merupakan pengeluaran hasil konsepsi yang terjadi pada umur kehamilan kurang 20 minggu dan berat janin ≤ 500 gram. Dampak dari abortus jika tidak mendapatkan penanganan langsung yang cepat dan tepat akan menambah angka kematian ibu. Tujuan penelitian diketahuinya faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian abortus. Penelitian ini menggunakan metode survey analitik dengan pendekatan survey cross sectional. Penelitian dilakukan bulan Januari tahun 2021 di Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang Tahun 2021. Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu hamil yang datang memeriksakan kehamilannya di Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang pada bulan Januari tahun 2021, yang berjumlah 718 orang. Sampel pada penelitian ini adalah sebagian ibu hamil dengan usia kehamilan 0-6 bulan yang beresiko abortus yang datang memeriksakan kehamilannya di Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang tahun 2021. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan sistematis random sampling dan di dapatkan sampel 88 responden. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data sekunder menggunakan ceklis dengan cara melihat dokumen Rekam Medis family folder ibu hamil yang mengalami kejadian abortus di RS Muhammadiyah Palembang pada Tahun 2021 yang kemudian di analisis menggunakan analisis univariat dan bivariate dengan uji Chi-Square. Hasil analisis Chi-Square ditemukan hasil ada hubungan paritas (pvalue = 0,040) dan umur ibu (pvalue = 0,036) dengan kejadian abortus, dan tidak ada hubungan jarak kehamilan (pvalue = 0, 059) dengan kejadian abortus. Diharapkan petugas kesehatan dapat memberikan edukasi kepada ibu hamil tentang kesehatan kehamilan, mencegah terjadinya abortus dan tanda bahaya dalam kehamilan.
CITATION STYLE
Pipin Karlensi, Siti Aisyah, & Merisa Riski. (2023). Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Abortus. Jurnal Kebidanan : Jurnal Ilmu Kesehatan Budi Mulia, 13(1), 90–98. https://doi.org/10.35325/kebidanan.v13i1.358
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.