Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) termasuk faktor utama dalam peningkatan mortalitas, morbiditas, dan disabilitas neonatus, bayi, dan anak serta memberikan dampak jangka panjang terhadap kehidupannya di masa depan. Adapun faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian BBLR di RSU Daerah Kabupaten Sumedang, diantaranya usia ibu, tingkat pendidikan, anemia, PEB, dan kehamilan kembar. Faktor-faktor tersebut akan dianalisis dengan tujuan untuk mengetahui gambaran tiap-tiap variabel dan hubungan antara masing-masing variabel independen dengan variabel dependen.Jenis penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitik dengan pendekatan cross-sectional. Adapun data yang digunakan adalah data sekunder seluruh ibu bersalin dari rekam medis RSU Daerah Kabupaten Sumedang sejumlah 3.741 ibu dengan teknik pengambilan sampel simple random sampling dengan jumlah 362 sampel. Analisis data yang digunakan adalah analisis univariat dan analisis bivariat dengan menggunakan uji statistik Chi-Square.Hasil penelitian menunjukkan faktor PEB dan kehamilan kembar memiliki hubungan yang signifikan terhadap kejadian BBLR dengan masing-masing nilai p sama dengan 0,001 dan p sama dengan 0,000 sehingga hipotesis diterima. Sedangkan faktor usia ibu, tingkat pendidikan ibu, dan anemia memperlihatkan hasil tidak ada hubungan yang signifikan terhadap kejadian BBLR dengan masing-masing nilai p sama dengan 0,45, p sama dengan 0,100, dan p sama dengan 0,573 dengan keputusan hipotesis ditolak.Simpulan dan saran dari penelitian ini adalah faktor-faktor yang berhubungan harus mendapat perhatian khusus dari tenaga kesehatan agar kejadian BBLR dapat diturunkan dan bagi faktor-faktor yang dinyatakan tidak berhubungan pada penelitian ini tetap perlu diwaspadai.Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) termasuk faktor utama dalam peningkatan mortalitas, morbiditas, dan disabilitas neonatus, bayi, dan anak serta memberikan dampak jangka panjang terhadap kehidupannya di masa depan. Adapun faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian BBLR di RSU Daerah Kabupaten Sumedang, diantaranya usia ibu, tingkat pendidikan, anemia, PEB, dan kehamilan kembar. Faktor-faktor tersebut akan dianalisis dengan tujuan untuk mengetahui gambaran tiap-tiap variabel dan hubungan antara masing-masing variabel independen dengan variabel dependen.Jenis penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitik dengan pendekatan cross-sectional. Adapun data yang digunakan adalah data sekunder seluruh ibu bersalin dari rekam medis RSU Daerah Kabupaten Sumedang sejumlah 3.741 ibu dengan teknik pengambilan sampel simple random sampling dengan jumlah 362 sampel. Analisis data yang digunakan adalah analisis univariat dan analisis bivariat dengan menggunakan uji statistik Chi-Square.Hasil penelitian menunjukkan faktor PEB dan kehamilan kembar memiliki hubungan yang signifikan terhadap kejadian BBLR dengan masing-masing nilai p = 0,001 dan p = 0,000 sehingga hipotesis diterima. Sedangkan faktor usia ibu, tingkat pendidikan ibu, dan anemia memperlihatkan hasil tidak ada hubungan yang signifikan terhadap kejadian BBLR dengan masing-masing nilai p = 0,45, p = 0,100, dan p = 0,573 dengan keputusan hipotesis ditolak.Simpulan dan saran dari penelitian ini adalah faktor-faktor yang berhubungan harus mendapat perhatian khusus dari tenaga kesehatan agar kejadian BBLR dapat diturunkan dan bagi faktor-faktor yang dinyatakan tidak berhubungan pada penelitian ini tetap perlu diwaspadai.
CITATION STYLE
Insani, W. N., & Saraswati, E. (2019). FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH DI RSU DAERAH KABUPATEN SUMEDANG PERIODE TAHUN 2016. Jurnal Kesehatan Bidkemas, 10(1), 65–73. https://doi.org/10.48186/bidkes.v1i10.105
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.