ASI Eksklusif merupakan sumber gizi yang ideal karena komposisinya seimbang secara alami dan sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangan bayi, sehingga ASI Eksklusif merupakan makanan yang paling sempurna bagi bayi baik kualitas maupun kuantitasnya, disamping murah, mudah didapat dan juga pemberiannya bisa dilakukan setiap hari makanan pertama yang terbaik dan paling sempurna untuk bayiI. tahun 2014 hanya 15,3% anak di Indonesia yang mendapatkan ASI eksklusif. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan ibu yang tidak memberikan asi secara eklusif pada bayi di BPS Syafyeni tahun 2018. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitik dengan desain penelitian cross sectional. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 65 orang dengan metode pengambilan sampel dengn cara accidental sampling dengan data primer. Penelitian ini dilaksanakan di Klinik S pada periode bulan Oktober 2018. Analisis data menggunakan SPSS sehingga didapatkan hasil bahwa dari 65 responden terdapat hubungan antara umur (Pvalue 0.000), pendidikan (Pvalue 0,000), pekerjaan (Pvalue 0,026), pengetahuan (Pvalue 0.000), dukungan keluarga (Pvalue 0,000), riwayat penyakit (Pvalue 0,040) dengan pemberian ASI secara eksklusif. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pemberian ASI masih sangat rendah sehingga diperlukan adanya upaya promotif dan prefentif dari tenaga kesehatan. .
CITATION STYLE
Susanti, D., & Vidya Nabella, R. (2019). FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI BPS. Jurnal Ilmu Kesehatan Karya Bunda Husada, 5(1), 19–25. https://doi.org/10.56861/jikkbh.v5i1.26
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.