Abstrak Kekeringan yang terjadi di wilayah utara Kabupaten Lumajang berdampak terhadap kerawanan ketersediaan air bersih. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan penilaian bencana kekeringan dan merancang strategi penyediaan air bersih di wilayah utara Kabupaten Lumajang. Pennilaian bencana kekeringan menggunakan metode Standardized Precipitation Index (SPI) dengan input data curah hujan mulai dari tahun 2000 sampai 2019. Sebaran ancaman bencana kekeringan dianalisis secara spasial berbasis sistem informasi geografis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa indeks kekeringan (SPI-12) memiliki kesesuaian dengan kondisi kekeringan yang terjadi di lapangan. Kesesuaian indeks kekeringan dianalisis berdasarkan data jumlah pengiriman (dropping) air bersih ke lokasi penelitian. Kekeringan ekstrem terjadi pada bulan September 2018 dengan nilai indeks kekeringan (SPI-12) sebesar -2,33, kondisi ini memiliki kesesuaian dengan kondisi kekeringan di lapangan yang ditunjukkan dari jumlah dropping air. Strategi mitigasi dampak kekeringan dalam penyediaan air bersih diantaranya: membangun embung atau waduk untuk menampung air hujan di Kecamatan Ranuyoso dan Randuagung, sedangkan strategi penyediaan air bersih di Kecamatan : Padang, Klakah, Kedungjajang dan Gucialit dilakukan dengan memanfaatkan potensi air tanah atau sumur bor.
CITATION STYLE
Purnomo, S. … Salsa, A. (2021). Penilaian Bencana Kekeringan dan Strategi Penyediaan Air Bersih di Wilayah Utara Kabupaten Lumajang. Jurnal Teknik Pengairan, 12(2), 92–103. https://doi.org/10.21776/ub.pengairan.2021.012.02.02
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.