Kecerdasan emosional yang selanjutnya disebut dengan karakter telah disebutkan merupakan sifat bawaan atau alamiah pada diri manusia. Kecerdasan emosional bisa membawa kepada hal yang baik maupun buruk. Bila kecerdasan itu cendrung mempunyai keburukan maka akan menjadi petaka bagi hidup manusia, Tentunya dalam pandangan Muhammad Usman Najati bermaksud untuk mengendalikan kecerdasan tersebut kearah yang positif. Maka bisa dilihat bahwa pengendalian manusia ini sangatlah penting dan sangat dibutuhkan bagi manusia. Muhammad Ustman Najati telah mengkaji tuntas Emotional Qoutient (kecerdasan Emosional) dan konsep kejiwaan perspektif al-Qur’an dan As-Sunnah yang tertuang dalam kitab Al-Hadist An Nabawiy Wa Al-Ilm an-Nafs. Secara aplikatif rosulullah mengajarkan dan mempraktekkan melaui perbuatannya (hadist fi’liah) dalam mengendalikan emosi dan menghadirkan kecerdasan baru yaitu kecerdasan emosional. Beberapa teknik pengendalian diri yang diajarkan oleh Rosulullah SAW dalam kitab Al-Hadist An Nabawiy Wa Al-Ilm an-Nafs. adalah dengan cara; 1) Relaksasi tubuh (duduk dan berbaring), 2) Berwudlu, 3) Pengalihan perhatian dan 4) Membaca kalimat Thayyibah. Manfaat yang didapatkan dalam pengendalian diri ini adalah 1) menjernihkan fikiran, 2) Mental yang Stabil, 3) Disukai orang-orang sekitar.
CITATION STYLE
Herwati, & Ainol. (2021). Emotional Qoutient (EQ) Perspektif Muhammad Ustman Najati Dalam Kitab al-Hadist an-Nabawiy al ‘Ilm an-Nafs. Conseils : Jurnal Bimbingan Dan Konseling Islam, 1(2), 58–70. https://doi.org/10.55352/bki.v1i2.97
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.