Bunga dari tanaman Rosela (Hibiscus sabdariffa L.) banyak dimanfaatkan oleh masyarakat untuk tujuan pengobatan. Bunga dari tanaman ini diketahui memiliki berbagai senyawa metabolit sekunder seperti golongan flavonoid, antosianin, asam organik, asam fenolik. Dari berbagai penelitian, diketahui bahwa senyawa golongan flavonoid pada tanaman diketahui memiliki aktivitas antioksidan. Antioksidan sangat diperlukan dalam menangkal radikal bebas. Radikal bebas dapat berasal dari dalam tubuh (endogen) maupun dari luar tubuh (eksogen) yang dapat menyebabkan berbagai penyakit seperti penyakit kardiovaskular, neurodegenerative, penuaan dini, kanker, dll. Metode pengujian aktivitas antioksidan menggunakan DPPH (2,2-Diphenyl-1-picrylhydrazyl) sering digunakan, berdasarkan prinsip donor elektron dari suatu zat antioksidan pada DPPH radikal. Dilakukan ekstraksi menggunakan pelarut etanol pada bunga rosela. Dari Hasil uji skrining fitokimia diperoleh ekstrak etanol rosela mengandung alkaloid, flavonoid, tanin. Kadar fenolik total adalah 29,63 mg GAE/g ekstrak. Kadar flavonoid total adalah 3,46 mg QE/g ekstrak. Nilai IC50 pada pengujian aktivitas antioksidan ekstrak etanol bunga rosela didapat hasil 169,55 µg/mL.
CITATION STYLE
Effendy, S., Neldi, V., & Ramadhani, P. (2024). PENETAPAN KADAR FLAVONOID TOTAL DAN FENOL TOTAL SERTA UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DARI EKSTRAK ETANOL BUNGA ROSELLA (Hibiscus sabdariffa L.). Jurnal Farmasi Higea, 16(1), 71. https://doi.org/10.52689/higea.v16i1.575
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.