Semen organik merupakan semen alternatif terbaru selain semen portland, dibuat dari mendaur ulang sampah organik, limbah batu bara berupa fly ash dan bottom ash serta mensubtitusi tanah mediteran dan tanah liat. Penelitian ini sebagai langkah kebijakan dalam penyelamatan lingkungan. Pengujian kuat tekan dan kuat tarik belah beton silinder menggunakan semen organik dan sebagai pembandingnya menggunakan semen portland melalui metode water curing dan dry curing pada umur 3,7,14,21 dan 28 hari. Hasil uji tekan beton menggunakan semen organik diperoleh 8,52 MPa pada metode water curing dan 14,52 MPa pada metode dry curing, sedang pada beton yang menggunakan semen portland yaitu 22,37 MPa pada metode water curing dan 19,71 MPa pada metode dry curing. Hasil uji kuat tarik belah menggunakan semen organik pada umur beton 28 hari mencapai 0,96 MPa pada metode water curing dan 1,22 MPa pada metode dry curing. Adapun yang menggunakan semen portland yaitu 2,03 MPa pada metode water curing dan 2,03 MPa pada metode dry curing. Hasil uji fisis berat jenis semen organik adalah 3,01 gr/ml sedang untuk semen portland adalah 3.16 gr/ml. Berat jenis semen organik 3,05 gr/ml dan berat jenis semen portland yaitu 3,15 gr/ml. Kehalusan butiran semen organik yang lolos pada ayakan 200 mesh sebanyak 56%, lebih halus dari semen portland yaitu 52%. Berat padat semen organik 1200 kg/m3 lebih ringan dari semen portland yang mencapai 1250 kg/m3. Waktu ikat awal semen organik adalah 105 menit dan waktu ikat akhir semen organik adalah ke 225. Untuk semen portland waktu ikat awalnya adalah 90 menit sedang waktu ikat akhirnya mencapai 180 menit.
CITATION STYLE
Syarif, M. (2019). ANALISIS KUAT TEKAN, KUAT TARIK DAN SIFAT FISIS SEMEN ORGANIK TERBUAT DARI BAHAN LIMBAH DAUR ULANG. Jurnal Linears, 1(2), 85–90. https://doi.org/10.26618/j-linears.v1i2.1813
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.