Diabetes Mellitus (DM) penyakit tidak menular yang serius menjadi masalah kesehatan di masyarakat Indonesia maupun di dunia (Krisnatuti,2008). Pemerintah memprioritaskan pengendalian DM melalui promotif, preventif tanpa menyampingkan upaya kuratif dan rehabilitasi. Pengendalian DM dilakukan Kemenkes yaitu monitoring, deteksi dini faktor risiko DM di Pos Pembinaan Terpadu (Posbindu) Penyakit Tidak Menular (PTM) dan implementasi perilaku cek kesehatan secara berkala, rajin aktivitas fisik, diet sehat dan seimbang, istirahat cukup, kelola stres (Kemenkes,2013). Tujuan pengabdian masyarakat mengenal DM melalui edukasi, memberikan perawatan keluarga yang sakit, bisa mengubah perilaku masyarakat. Edukasi yang diberikan adalah Penyuluhan DM tentang perjalanan penyakit, pengendalian DM, komplikasi dan resiko DM, pemantauan dan Pemeriksaan glukosa darah. Penatalaksanaan diet DM melalui edukasi gizi, perencanaan pola makan, motivasi dan dukungan konselor gizi. Melakukan Olahraga senam DM yang teratur, (3-4 kali seminggu selama 30 menit), berjalan kaki ke pasar, menggunakan tangga, berkebun. Demonstrasi Terapi Non farmakologi yaitu pengolahan tanaman herbal (daun sirih merah). Daun sirih merah berkhasiat untuk pengobatan DM tipe 2 karena mengandung senyawa flavonoid, alkaloid, tanin, dan minyak atsiri yang bersifat menurunkan kadar gula darah. Kesimpulan hasil pengabmas masyarakat memahami dan sadar pentingnya menjaga gula darah, olah raga, pengaturan pola makan dan pemanfaatan lahan di rumah untuk terapi herbal diabetes mellitus.
CITATION STYLE
Asman, A., Sinthania, D., & Marni, L. (2020). PERAWATAN DIABETES MELLITUS DI KOMUNITAS (MELLITUS DIABETES CARE IN THE COMMUNITY). Jurnal Kesehatan Medika Saintika, 11(1), 125. https://doi.org/10.30633/jkms.v11i1.425
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.