Subjek berusia 22 tahun dan belum menikah. Asesmen menggunakan wawancara, observasi, TAT, Grafis (DAP, BAUM), Skala Kecemasan dan WAIS. Hasil asesmen diketahui subjek memiliki kecemasan terhadap masa depan yang terlihat dari penghayatan subjek bahwa ia telah melakukan kesalahan yang tidak termaafkan Tuhan dan orang di sekitarnya. Konseling eksistensial humanistik menjadi pendekatan pilihan yang diperkirakan mampu membantu subjek agar mampu mengganti pemikiran-pemikiran pesimis mengenai dirinya dengan pemikiran yang lebih optimis serta membantu subjek dalam mengurangi kecemasan mengenai masa depan yang ia alami. Hasil dari intervensi didapatkan bahwa terjadi penurunan skor kecemasan. Subjek juga mulai produktif dan tidak mengalami keringat dingin saat mengingat masa depan.
CITATION STYLE
Sa’adah, D. Z. (2020). Konseling Eksistensial Humanistik untuk Mengurangi Kecemasan Terhadap Masa Depan. Procedia : Studi Kasus Dan Intervensi Psikologi, 8(3). https://doi.org/10.22219/procedia.v8i3.14303
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.