Latar Belakang: Penelitian yang dilakukan di Amerika Serikat menyatakan bahwa kandungan tanin dan polifenol dalam teh dapat menghambat penyerapan zat besi dalam saluran cerna yang merupakan pemicu terjadinya anemia atau penyakit kurang darah. Karena zat tanin yang terdapat pada teh dapat mengikat zat besi pada makanan yang dicerna, sehingga membuat penyerapan zat besi atau Fe yang dilakukan oleh sel darah merah berkurang. Metode Penelitian: Desain penelitian ini adalah survei yang bersifat analitik yang dilakukan untuk mengetahui pengaruh mengkonsumsi teh setelah makan terhadap kejadian anemia pada remaja putri di Sekolah Putri Darul Istiqamah Kabupaten Maros. Rancangan yang digunakan adalah cross sectional. Analisis Bivariat yang digunakan yaitu dengan sistem komputerisasi melalui uji Chi-Square. Hasil Penelitian: Di Sekolah Putri Darul Istiqomah Kabupaten Maros remaja putri yang memiliki kebiasaan minum teh setelah makan secara rutin sebanyak 16 orang. Tidak ada responden yang memiliki riwayat anemia berat dari ke 16 responden sedangkan yang memiliki riwayat anemia sedang adalah 50%, anemia ringan adalah 31,2%, dan tidak anemia adalah 18,7%. Kesimpulan: Terdapat pengaruh antara kebiasaan minum teh setelah makan terhadap kejadian anemia pada remaja putri di Sekolah Putri Darul Istiqamah Kabupaten Maros.
CITATION STYLE
Royani, I., Irwan, A. A., & Arifin, A. (2019). Pengaruh Mengkonsumsi Teh Setelah Makan terhadap Kejadian Anemia Defisiensi Besi pada Remaja Putri. UMI Medical Journal, 2(2), 20–25. https://doi.org/10.33096/umj.v2i2.22
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.