Penggunaan lithium dalam pembuatan baterai meningkat secara signifikan dalam beberapa tahun terakhir. Karena peningkatan kebutuhan lithium, maka diperlukan sumber litium yang dapat di eksploitasi. Target dari penelitian ini adalah untuk memekatkan konsentrasi dari litium sebelum dilakukan proses pemisahan lainnya. Perangkat DCMD ini menggunakan perbedaan tekanan uap dikedua sisi membran sebagai driving force. Larutan umpan divariasikan pada berbagai suhu dan laju alir sedangkan suhu sisi permeat dipertahankan pada 25 °C. Suhu umpan divariasikan pada 60, 50, dan 40 °C dan laju alir umpan pada 420, 260, dan 180 ml/menit. Untuk mengurangi penyumbatan pada membran, digunakan geothermal brine sintetis. Penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa suhu operasi dan laju alir memberikan pengaruh yang signifikan pada proses pengkonsentrasian lithium dari geothermal brine sintetis. Kenaikan suhu operasi dan laju alir umpan pada sistem DCMD menunjukkan adanya kenaikan konsentrasi lithium pada retentate dan fluks permeat yang dihasilkan. Hasil optimum diperoleh pada suhu 60 °C. dengan laju alir 420 ml/menit. Perolehan rerata fluks tertinggi dicapai pada 60 °C sebesar 7,3 LMH, di ikuti suhu 50 dan 40 °C sebesar 5,3 dan 2,7 LMH. Selain fluks diperoleh juga nilai Liquid enter pressure (LEP) 7,3 bar yang menunjukkan kekuatan membran dalam menahan tekanan uap, sehingga tidak terjadi wetting selama proses.
CITATION STYLE
Bagus Galih Utomo, D., Sutresno Hadi Sujoto, V., Astuti, W., Rofieq Mufakhir, F., Pangihutan Christian Tampubolon, A., Syamsumin, S., … Sutijan, S. (2023). Pengaruh Kondisi Operasi Proses Pemekatan Litium Dari Geothermal Brine Sintetis Dengan Metode Direct Contact Membrane Distillation (DCMD). Jurnal Rekayasa Proses. https://doi.org/10.22146/jrekpros.79559
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.