Tulisan ini bertujuan untuk mendeskripsikan integrasi kurikulum berbasis pesantren pada sekolah umum. Pendidikan merupakan sarana terpenting dalam usaha pembangunan sumber daya manusia dan penanaman nilai-nilai kemanusiaan yang mengarah kepada tatanan kehidupan masyarakat yang beradab dan berperadaban. pendidikan juga tidak akan terlepas dari ranah kurikulum. Hal ini wajar, karena kurikulum adalah alat pendidikan yang sangat krusial dalam kerangka sistem pendidikan baik formal, nonformal bahkan informal. Kurikulum juga merupakan salah satu kunci tolok ukur keberhasilan pendidikan, sehingga perlu dilakukan pengembangan kurikulum agar pendidikan dapat merespon demands masyarakat. Sebab pada dasarnya pendidikan berfungsi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dan kurikulum yang demikianlah yang relevan dengan masyarakat. Sekolah Berbasis Pesantren (SBP) sebagai salah satu model pendidikan Islam yang dapat menggabungkan dua sistem sosial, yakni sistem sosial pesantren dan sistem sosial sekolah. Model pendidikan Islam ini bertujuan untuk menciptakan sumber daya manusia yang agamawan sekaligus ilmuwan secara utuh, sehingga dapat berperan utuh dalam sistem sosial kemasyarakatan. Institusi pendidikan pesantren dan institusi pendidikan sekolah memiliki sistem sosial dan keunggulan masing-masing. Untuk mengakomodasi dikotomi tersebut maka muncul model Sekolah Berbasis Pesantren. Sekolah Berbasis Pesantren, yaitu program yang berupaya mengintegrasikan keunggulan sistem pendidikan sekolah dengan penyelenggaraan pendidikan di pondok pesantren. Pendidikan umum adalah sekolah yang memberikan pemahaman pengetahuan umum, mencetak ahli pengetahuan atau ilmuwan. Sekolah sebagai lembaga pendidikan formal di Indonesia yang memiliki keunggulan dalam pengembangan sains dan teknologi.
CITATION STYLE
Kusnandi, K. (2017). Integrasi Kurikulum Berbasis Pesantren pada Lembaga Pendidikan. Jurnal Kependidikan, 5(2), 279–297. https://doi.org/10.24090/jk.v5i2.2138
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.