Kecamatan Ciwidey sebagai salah satu sentra produksi sayuran di Kabupaten Bandung memilikibanyak pelaku usaha agribisnis skala besar yang memasarkan hasil produksinya ke pasar tradisional diwilayah kota Bandung dan sekitarnya. Sebagian dari para pelaku agribisnis sayuran tersebut juga telahberhasil menjadi pemasok ke pasar modern. Kekuatan modal dan penguasaan informasi menjadi dayasaing utama antara pelaku usaha sayuran skala besar, yang kedua hal ini justru menjadi hambatan bagikesuksesan usaha pelaku agribisnis berskala kecil yang tergabung dalam kelompok tani yang bermodalusaha kecil dengan skala usaha produksi terbatas. Pendekatan relung pasar dimaksudkan untukmemperkecil persaingan di pasar, ditujukan untuk memuaskan kebutuhan pasar secara spesifik. Kajianpotensi relung pasar produk sayuran ini dilakukan dengan pendekatan system thinking melalui SSMdengan tujuan mendapatkan gambaran permasalahan yang tidak terstruktur dan model pengembanganpotensi yang adaptif dan aplikatif agar dapat dilakukan perbaikan di dunia nyata. Untuk menangkappeluang relung pasar, kelompok petani harus mengemas diri dan melakukan tindakan strategis bisnisberupa (1) melakukan pemasaran relasional; (2) melakukan peningkatan kualitas daun ketumbardengan menawarkan daun ketumbar yang bersih dengan standar kualitas sesuai dengan permintaanserta menggunakan kemasan; (3) menjaga kontinuitas permintaan konsumen dengan menerapkanjadwal tanam; (4) mencari pasar potensial berupa relung pasar yang mampu memberikan peluangkesuksesan pemasaran yang lebih baik.
CITATION STYLE
Wiyono, S. N., Sadeli, A. H., & Utami, H. N. (2016). POTENSI RELUNG PASAR (MARKET NICHE) PRODUK SAYURAN PELAKU USAHA AGRIBISNIS SAYURAN SKALA KECIL. Agricore: Jurnal Agribisnis Dan Sosial Ekonomi Pertanian Unpad, 1(1). https://doi.org/10.24198/agricore.v1i1.22683
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.