Aktivitas penambangan dan pengolahan bijih nikel yang memiliki kandungan kromium tinggi mengakibatkan lepasan Cr(VI) pada air limbah pertambangan. Cr(VI) pada air limbah menjadi perhatian utama pengelolaan lingkungan pertambangan bijih nikel. Cr(VI) memiliki toksisitas dan mobilitas tinggi, serta bersifat karsinogenik dan mutagenik. Di sisi lain, proses pirometalurgi bijih nikel menghasilkan slag yang memiliki kandungan Fe tinggi dan berpotensi menjadi sumber Fe(II) untuk mengolah Cr(VI). Pengolahan Cr(VI) dengan Fe(II) dari slag nikel dilakukan pada kondisi batch dan kontinu untuk menentukan parameter kunci yaitu rasio berat Fe(II):Cr(VI). Kondisi batch pada konsentrasi Fe(II) di larutan fero sulfat tetap dan bervariasi dengan menerapkan rasio berat Fe(II):Cr(VI) 1:1; 2,5:1; 5:1; 7,5:1; 10:1 dan 12,5:1 diperoleh penurunan Cr(VI) pada rentang 98,18 - 99,09%. Kondisi kontinu pada rasio berat Fe(II):Cr(VI)=7,5:1 diperoleh penurunan Cr(VI) pada rentang 98,46 - 100%. Hasil analisis konsentrasi logam terlarut Fe, Co, Ni, Cu, Zn, Cd, Pb, Cr pada air limbah hasil pengolahan telah memenuhi baku mutu air limbah pertambangan bijih nikel di Indonesia, dan konsentrasi logam terlarut As < 0,001 mg/L. Hasil ini menunjukkan bahwa Fe(II) dari slag nikel dapat menurunkan Cr(VI) pada air limbah pertambangan bijih nikel dengan signifikan.
CITATION STYLE
Majalis, A. N. … Pratiwi, R. (2022). Pengolahan kromium(vi) pada air limbah pertambangan bijih nikel menggunakan besi(ii) yang diperoleh dari slag nikel. Jurnal Teknologi Mineral Dan Batubara, 18(3), 177–191. https://doi.org/10.30556/jtmb.vol18.no3.2022.1314
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.