ABSTRAK Rata-rata produksi jambu mete Indonesia masih rendah (350 kg gelondong/ha/tahun), dibandingkan dengan India dan Brazil (800 – 1000 kg gelondong/ha/tahun). Hal itu antara lain disebabkan oleh teknik budidaya yang masih tradisional, rendahnya mutu bibit, dan kurang ter- sedianya pohon induk sebagai sumber benih. Berdasarkan permasalahan tersebut, telah dilakukan percobaan penyambungan 1 varietas dan 3 nomor harapan jambu mete. Tujuannya adalah untuk mendapatkan bibit hasil sambungan bermutu tinggi, sebagai dasar pendirian kebun benih jambu mete. Percobaan dilakukan di Kebun Percobaan Muktiharjo, Jawa Tengah, bulan Januari - Desember tahun 2001. Percobaan disusun dalam rancangan petak terbagi (RPT) dengan 3 ulangan. Petak utama adalah 4 jenis batang atas yaitu: Gunung Gangsir 1, Gunung Gangsir 2, Muktiharjo 1 dan Muktiharjo 2. Anak petak adalah empat jenis batang bawah yaitu: Gunung Gangsir 1, Gunung Gangsir 2, Muktiharjo 1 dan Muktiharjo 2. Parameter yang diamati adalah keberhasilan penyambungan pada fase pembibitan, data pertumbuhan tanaman (tinggi tanaman, diameter batang, diameter kanopi, jumlah cabang primer, sekunder dan tersier). Hasil percobaan menunjukkan bahwa penyambungan batang bawah Muktiharjo 1 dengan batang atas Muktiharjo 1 dan Muktiharjo 2, menghasilkan persentase keberhasilan penyambungan tertinggi (50%). Penyambungan dengan Gunung Gangsir 1 sebagai batang bawah dan Muktiharjo 1 dan Muktiharjo 2 sebagai batang atas, keberhasilan penyambungannya paling rendah (38,89%). Tidak ada interaksi antara batang atas dan batang bawah terhadap pertumbuhan tanaman. Batang atas berpengaruh nyata terhadap jumlah daun, tetapi tidak berpengaruh terhadap tinggi tanaman, diameter batang, dan lebar kanopi. Penyambungan Gunung Gangsir 1 dan Muktiharjo 2 sebagai batang atas, menghasilkan pertumbuhan tanaman yang lebih baik dibandingkan dengan batang atas Gunung Gangsir 2 dan Muktiharjo 1. Penyambungan Gunung Gangsir 1, Gunung Gangsir 2, dan Muktiharjo 1 sebagai batang bawah menghasilkan diameter batang dan tinggi tanaman lebih baik dibandingkan Muktiharjo 2. Setelah tanaman mencapai umur 3 tahun, batang atas tidak berpengaruh terhadap pertum- buhan tanaman, sedangkan batang bawah memberikan pengaruh terhadap pertumbuhan tanaman. Pertumbuhan tanaman terbaik diperoleh pada tanaman dengan batang bawah Gunung Gangsir 1. Kata kunci : Jambu mete, Anacardium occidentale L., klon, penyam- bungan, batang bawah, batang atas, pertumbuhan, Jawa Tengah ABSTRACT Effect of scion and root stock on successful grafting of cashew plant Cashew nut production of Indonesia is lower (350 kg/ha/year) compared to India and Brazil (800 and 1000 kg/ha/year). There are many factors causing low production of cashew in Indonesia such as low cultivation technology, poor quality of seedlings and insufficient of mother plants. The purpose of the research was to find out good quality seedlings from grafting as a basic to establish cashew mother plants gardens. The experiment was conducted in Muktiharjo Experimental Garden, Central Java, in 2001. The experiment was arranged in split-plot design with 3 replications. The main plot was 4 kinds of scions namely Gunung Gangsir 1, Gunung Gangsir 2, Muktiharjo1 and Muktiharjo 2. The sub plot was 4 kinds of root stocks the same as the scions. Variables observed were successful grafting at nursery phase and plant growth such as height of plants, diameter of trunk, diameter of canopy, and number of primer, secondary and tertiary branches. The results of experiment showed that grafting by using clone Muktiharjo 1 as root stock, and Muktiharjo 1 and Muktiharjo 2 as scions produced the highest percentage of successful grafting (50%). Grafting by using Gunung Gangsir 1 as root stock and, Muktiharjo 1 and Muktiharjo 2 as scions produced the lowest percentage of successful grafting (38.89%). There were no significant interactions between root stock and scion on the growth of cashew plant. Scion had significant effect on the number of leaves, but, it did not have significant effect on the plant height, diameters of trunk and diameters of canopy. Grafting by using Gunung Gangsir 1 and Muktiharjo 2 as scions produced better plant growth compared to those of Gunung Gangsir 2 and Muktiharjo 1 as scions. Grafting by using Gunung Gangsir 1, Gunung Gangsir 2 and Muktiharjo 1 as root stocks produced diameter of trunk and height of plants better than that of Muktiharjo 2 as rootstock. At 3 years old after planting, scions did not significantly affect the plant growth neither did their interaction. While rootstock significantly affected the growth of cashew plant. As a rootstock, Gunung Gangsir 1, produced the best cashew plant growth compared to other clones. Key words: Cashew, Anacardium occidentale L, clones, grafting, rootstock, scion, growth, Central Java
CITATION STYLE
RUSMIN, D., SUKARMAN, S., & MELATI, M. (2020). PENGARUH BATANG ATAS DAN BAWAH TERHADAP KEBERHASILAN PENYAMBUNGAN JAMBU METE (Anacardium occidentale L.). Jurnal Penelitian Tanaman Industri, 12(1), 32. https://doi.org/10.21082/jlittri.v12n1.2006.32-37
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.