Komunitas Pemulung yang berdomisili di pinggiran sungai Sail telah menggeluti profesi sebagai pemulung paling lama selama 20 tahun dan yang baru sebagai pemulung selama 8 bulan. Komunitas Pemulung memiliki suku dan agama yang sama sehingga semakin memperkuat kekeluargaan diantara mereka. Bagaimana strategi yang dibangun dan dikembangkan oleh komunitas pemulung untuk bertahan hidup ditengah keterbatasan dan kesulitan hidup sangat menarik untuk diungkapkan. Pembahasan dalam artikel ini mengungkap bahwa Strategi yang mereka gunakan dalam bertahan hidup adalah strategi aktif, pasif dan jaringan, sehingga mereka mampu bertahan hidup dengan menggeluti profesi sebagai pemulung. Pekerjaan sampingan pemulung adalah didominasi sebagai tukang bangunan dan pembantu rumah tangga, disamping sebagai buruh bangunan. Hampir keseluruhan pemulung melibatkan anggota keluarganya dalam kegiatan memulung. Penghematan Pengeluaran Kebutuhan Keluarga Pemulung pemulung diperoleh melalui penghematan biaya belanja dapur, pendidikan gratis, sewa rumah yang sangat murah, tidak meminjam uang/ kredit.
CITATION STYLE
Yantos, Y. (2017). STRATEGI SURVIVE PEMULUNG (STUDY KASUS KOMUNITAS PEMULUNG DI PINGGIRAN SUNGAI SAIL PEKANBARU). Jurnal Dakwah Risalah, 28(1), 31. https://doi.org/10.24014/jdr.v28i1.5541
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.