Penelitian ini mengkaji bagaimana pemeluk agama Islam dan Budha di Dusun Sodong memaknai agamanya sehingga tercipta kehidupan yang rukun di tengah-tengah masyarakat multi agama. Pemaknaan agama oleh para pemeluknya akan membawa dampak pada perilaku keberagamaan mereka sehingga hal tersebut penting untuk kaji. Pemaknaan yang inklusif akan memunculkan sikap toleran terhadap yang lain, sebaliknya pemaknaan yang eksklusif akan memunculkan sikap intoleran terhadap yang lain. Penelitian ini termasuk dalam penelitian kualitatif, teknik pengumpulan datanya dengan wawancara dan observasi. Hasil penelitian menunjukkan corak keberagamaan yang inklusif di kalangan pemeluk Buddha dan Islam di Dusun Sodong. Inklusifitas pemeluk Buddha tampak pada pemaknaan bahwa semua agama memiliki tujuan yang baik, oleh sebab itu tidak menjadi masalah apapun agama yang dipilih, asalkan bisa membawa kebaikan. Sikap inklusif pemeluk Islam tampak dalam pemaknaan agama yang menitik beratkan pada aspek kemaslahatan bersama (rahmatan lil alamin). Pemaknaan ini menempatkan perbuatan baik (amal shalih) sebagai ruh untuk menciptakan kehidupan yang harmonis.
CITATION STYLE
Ainurrofiq, F. (2018). Beragama Di Tengah Kebhinekaan: Pemaknaan Keberagamaan Pemeluk Buddha Dan Islam Di Dusun Sodong Kecamatan Sampung Kabupaten Ponorogo. Kodifikasia, 12(1), 49. https://doi.org/10.21154/kodifikasia.v12i1.1418
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.