Ketersediaan sumber daya manusia yang sesuai kebutuhan dengan kemampuan dan kualitas, serta professional merupakan indikator keberhasilan farmasi yang efektif dan efisien. Kecukupan tenaga masih kurang dikarenakan peningkatan jumlah resep namun tidak diimbangi jumlah tenaga sehingga meningkatkan beban kerja dan komplain pasien terkait lamanya waktu tunggu obat. Penelitian bertujuan menganalisis kesesuaian beban kerja dengan jumlah SDM dan mengetahui kendala pemenuhan jumlah tenaga.Penelitian dilakukan dengan metode deskriptif kualitatif melalui wawancara dan observasi langsung. Informan utama adalah apoteker dan tenaga teknis kefarmasian. Informan triangulasi adalah kepala seksi penunjang medis,kepala bidang kepegawaian dan direktur rumah sakit. Analisis data menggunakan rumus WISN berdasarkan data selama observasi, melakukan kategorisasi data, melakukan verifikasi dan menarik kesimpulan.Hasil penelitian menunjukkan instalasi farmasi masih kekurangan SDM diketahui dari hasil perhitungan WISN dan wawancara dengan informan. Beban kerja farmasi belum sesuai karena jumlah pelayanan resep tidak diimbangi dengan jumlah tenaga, SPO pola dan distribusi ketenagaan belum dijalankan dengan baik dan jumlah sarana prasarana belum mencukupi. Pemenuhan tenaga sesuai beban kerja masih memiliki kendala disebabkan efisiensi biaya dan melakukan modifikasi tenaga untuk mengatasi beban kerja yang ada.Penelitian ini merekomendasikan penambahan tenaga disesuaikan beban kerja, menjalankan SPO dengan baik dan melengkapi sarana prasarana untuk meningkatkan pelayanan farmasi.
CITATION STYLE
Ronggonundarmo, B., Jati, S. P., & Agushybana, F. (2019). Analisis Kebutuhan Tenaga Berdasarkan Beban Kerja Sebagai Dasar Perencanaan SDM Di Instalasi Farmasi RS. Permata Medika Semarang. Jurnal Manajemen Kesehatan Indonesia, 7(3), 205–211. https://doi.org/10.14710/jmki.7.3.2019.205-211
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.