PROTOTYPE APLIKASI MOBILE PRESERVASI WARISAN BUDAYA INDONESIA BERBASIS CROWDSOURCING

  • Arthana I
  • Pradnyana G
  • Pradnyana I
N/ACitations
Citations of this article
22Readers
Mendeley users who have this article in their library.

Abstract

Setiap daerah memiliki ciri khas budaya masing-masing seperti rumah adat, bahasa, pakaian, peralatan, bangunan, karya seni dan lain sebagainya. Setiap budaya memiliki filosofi yang bisa digunakan sebagai panutan hidup. Oleh karena itu, sangat penting untuk mendokumentasikan dan menyebarkan informasi budaya secara luas sehingga generasi muda memiliki pengetahuan terhadap budaya di Indonesia. Tantangan besarnya adalah bagaimana mengumpulkan dan mendokumentasi informasi budaya serta mengemasnya dalam bentuk menarik sehingga masyarakat lebih mudah dan tertarik untuk mempelajari budaya Indonesia. Perkembangan teknologi internet dan perangkat mobile yang sangat pesat. Penetrasi internet dan perangkat mobile sangat tinggi di masyarakat. Sebagian besar masyarakat memiliki perangkat mobile dan internet. Keberadaan teknologi tersebut bisa dimanfaatkan untuk  mendukung dokumentasi dan penyebaran informasi budaya Indonesia. Teknologi pendukung seperti LBS(Location Based Service) bisa dimanfaatkan untuk menentukan lokasi objek budaya yang ada. Tantangan utama dalam pengembangan sistem preservasi budaya ini adalah sumber dan kualitas konten. Untuk menghadapi tantangan tersebut, maka diterapkan konsep crowdsourcing untuk menyumbangkan dan menilai kualitas konten. Disamping dari masyarakat luas, potensi sumber konten budaya juga dari mahasiswa yang mengembangkan konten pembelajaran sebagai tugas akhir/ kerja praktik. Untuk itu maka pada penelitian ini dikembangkan aplikasi mobile untuk preservasi warisan budaya di Indonesia yang disebut dengan aplikasi WADAYA. Tahapan penelitian ini menggunakan ADDIE (Analyze, Design, Developmet, Implementation dan Evalution).  Tahap Analyze dilakukan dengan cara studi literatur dan observasi untuk mendapatkan daftar kebutuhan fungsional dan non fungsional. Selanjutnya pada tahapan Design dilakukan perancangan desain user interface, arsitektur dan infrastruktur sehingga menghasilkan prototype aplikasi mobile. Setelah itu pada tahapan Development dikembangkan prototype aplikasi Pada tahun kedua, prototype dikembangkan menjadi aplikasi mobile. Implementasi dilakukan pengisian konten. Konten tidak hanya berupa teks tetapi juga multimedia, virtual reality dan game.

Cite

CITATION STYLE

APA

Arthana, I. K. R., Pradnyana, G. A., & Pradnyana, I. M. A. (2018). PROTOTYPE APLIKASI MOBILE PRESERVASI WARISAN BUDAYA INDONESIA BERBASIS CROWDSOURCING. JST (Jurnal Sains Dan Teknologi), 7(1), 59–66. https://doi.org/10.23887/jst-undiksha.v6i2.11924

Register to see more suggestions

Mendeley helps you to discover research relevant for your work.

Already have an account?

Save time finding and organizing research with Mendeley

Sign up for free