Wabah Covid-19 sampai saat ini turut memberikan dampak yang signifikan terhadap dunia Pendidikan, sehingga mayoritas sekolah di Indonesia masih menggunakan sistem pembelajaran daring. Salah satunya yaitu Desa Sumput dan Sarirogo. Implikasi dari beberapa kebijakan yang telah ditetapkan oleh pemerintah terkait sistem pembelajaran saat pandemi, menuntut kepemimpinan kepala sekolah untuk mendukung pembelajaran daring. Berdasarkan permasalahan tersebut, penelitian ini dibuat untuk mengetahui kebijakan kepala sekolah terhadap sistem pembelajaran daring saat pandemi. Pendekatan penelitian yang digunakan yaitu metode kuantitatif deskriptif dengan instrumen penelitian berupa kuesioner dengan analisis data menggunakan SPSS Versi 16. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan data bahwa bentuk kebijakan yang paling banyak diambil oleh kepala sekolah yaitu pada indikator sumber daya dengan rincian dari 5 kepala sekolah yang terdiri dari SDN Sumput, SDN Sarirogo, MI Nahdlatul Ulama Sarirogo, SMP Islam Terpadu Darul Fikri Sarirogo, dan MA Islam Terpadu Darul Fikri Sarirogo. 3 diantaranya (SDN Sumput, SMP Islam Terpadu Darul Fikri Sarirogo dan MA Islam Terpadu Darul Fikri Sarirogo) memiliki skor tertinggi pada indikator sumber daya, sedangkan bentuk kebijakan paling rendah yaitu pada indikator sosial, ekonomi, dan politik dengan rincian dari 5 kepala sekolah semuanya memiliki skor terendah pada indikator sosial, ekonomi, dan politik.
CITATION STYLE
Astutik, E. (2022). ANALISIS KEBIJAKAN KEPALA SEKOLAH TERHADAP SISTEM PEMBELAJARAN DARING SAAT PANDEMI COVID-19. Idaarah: Jurnal Manajemen Pendidikan, 6(1), 1–13. https://doi.org/10.24252/idaarah.v6i1.24078
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.