ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bagaimana citra perempuan suku Asmat dalam Roman Namaku Teweraut karya Ani Sekarningsih. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif dengan pendekatan sastra feminis, sehingga jenis data yang diambil pun bersifat kualitatif yaitu berupa ujaran, pernyataan, dan dialog yang mendeskripsikan citra perempuan dalam Roman Namaku Teweraut karya Ani Sekarningsih. Prosedur penelitian meliputi mengumpulkan, mereduksi, menyajikan, menafsirkan, dan menyimpulkan data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa; (1) Bentuk ketidakadilan gender yang muncul dalam cerita adalah marginalisasi kaum perempuan akibat kungkungan adat dan budaya, stereotip, dan subordinasi terhadap kaum perempuan; (2) citra perempuan suku Asmat dalam Novel Namaku Teweraut karya Ani Sekarningsih digambarkan sebagai perempuan yang dijadikan objek seksual dan alat pemuas bagi laki-laki; perempuan penggoda; perempuan tertinggal; perempuan sebagai warga kelas dua; perempuan tidak bebas memeroleh pendidikan; perempuan penurut dan mudah ditakhlukkan; perempuan pengurus domestik semata; dan perempuan tersubordinasi. Pengungkapan citra perempuan suku Asmat dalam roman Namaku Teweraut akan memberikan informasi dan pencerahan bagi pembaca untuk lebih memperhatikan saudara kita di suku Asmat – Papua sana yang jauh dari peradaban, sehingga muncul ide dan gagasan untuk menyejahterakan mereka. Kata kunci: Sastra Feminis, Citra perempuan Asmat, Namaku Teweraut
CITATION STYLE
Ningsih, R. Y., Zuriyati, Z., & Gomo Attas, S. (2021). CITRA PEREMPUAN ASMAT DALAM ROMAN NAMAKU TEWERAUT KARYA ANI SEKARNINGSIH: KAJIAN SASTRA FEMINIS. BAHTERA : Jurnal Pendidikan Bahasa Dan Sastra, 20(2), 196–209. https://doi.org/10.21009/bahtera.202.06
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.