Gejala yang dirasakan apabila seseorang terdiagnosa dispepsia adalah nyeri atau rasa tidak nyaman di ulu hati dalam 3 bulan terakhir, kembung, mual, muntah, sendawa, perut terasa penuh atau begah. Aktivitas dan jadwal kegiatan yang padat membuat remaja khususnya mahasiswa menunda waktu makan bahkan tidak jarang mereka lupa untuk makan, sehingga hal tersebut dapat berpengaruh terhadap kerja lambung. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan pola makan dan karakteristik mahasiswa terhadap gangguan dispepsia. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah observational analitik dengan pendekatan cross sectional. Pengambilan sampel dilakukan secara total sampling dengan total 178 orang. Analisa data menggunakan uji Chi-Square dengan p value = 0,05. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 178 mahasiswa terdapat 114 orang (64,04%) menderita sindrom dispepsia dan 77 mahasiswa diantaranya adalah perempuan, bertempat tinggal di kost sebanyak 70 mahasiswa. Terdapat hubungan antara jenis kelamin (p =0,030), tempat tinggal (p =0,040), keteraturan pola makan (p =0,030), makanan dan minuman iritatif (p =0,000) terhadap kejadian gangguan dispepsia. Kesimpulan penelitian ini adalah terdapat hubungan yang bermakna antara pola makan dan karakteristik mahasiswa terhadap gangguan dispepsia pada mahasiswa Stikes Hang Tuah Tanjungpinang.
CITATION STYLE
Rahardiantini, I., & Sartika, L. (2023). Pola Makan dan Karakteristik Mahasiswa Terhadap Gangguan Dispepsia. Jurnal Keperawatan, 13(1), 1–6. https://doi.org/10.59870/jurkep.v12i1.121
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.