. Kesalahpahaman atau kurang pengertian mengenai makna Taurat sebagai hukum Allah menjadi suatu problem tersendiri dalam kehidupan umat Allah dari zaman ke zaman. Tujuan penulisan ini hendak mengetahui apa hubungan umat Allah di dalam Perjanjian Lama, dalam hal ini bangsa Israel dengan umat percaya di dalam Kristus Yesus di dalam Perjanjian Baru berkaitan dengan Taurat? Penulisan ini menggunakan pendekatan kualitif dengan metode deskriptif dan analisa literatur maupun literatur research. Teknik pengumpulan data melalui Alkitab, sumber buku-buku, artikel digital, jurnal-jurnal, serta dokumen lain yang berkaitan dengan masalah yang menjadi objek kajian. Melalui pemahaman yang benar tentang Taurat, ditemukan bahwa terdapat hubungan perjanjian Allah dengan umat-Nya baik di dalam Perjanjian Lama maupun dalam Perjanjian Baru berkaitan dengan keselamatan di mana penggenapan-nya ada di dalam pribadi Yesus Kristus. Kesimpulan, Taurat yang merupakan hukum Allah bagi manusia tidak merupakan sumber pembenaran bagi manusia yang sudah rusak karena kejatuhan di dalam dosa, melainkan Taurat hanyalah bayangan dan penuntun kepada sumber pembenaran yang sesungguhnya dan yang telah dinubuatkan sebagai penggenap atas hukum Taurat: yaitu Yesus Kristus Tuhan Sang Mesias dan Sang Iman Besar Agung yang telah menyempurnakan hukum Tuhan melalui pengorbanan-Nya, dan telah mewujudkannya di dalam suatu Perjanjian yang Baru yang tidak lain adalah Perjanjian Kasih, dimana pembenaran dan keselamatan tersedia hanya oleh anugerah di dalam iman kepada Yesus Kristus sendiri.
CITATION STYLE
Georges Nicolas, D. (2021). ANALISIS TAURAT SEBAGAI HUKUM ALLAH DAN HUBUNGANNYA DENGAN KEHIDUPAN UMAT ALLAH DALAM PERJANJIAN BARU. Jurnal Syntax Fusion, 1(07), 111–118. https://doi.org/10.54543/fusion.v1i07.33
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.